KOTA BANDUNG, || Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) merupakan salah satu komponen bangsa yang menggerakkan pembangunan nasional, termasuk di Jawa Barat.
Karena itu di usia yang ke 53 pada tahun 2024 ini, Sekda Provinsi Jabar Herman Suryatman mendorong Korpri Jawa Barat sebagai motor penggerak pembangunan untuk terus memperkuat komitmen berkinerja baik demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jabar.
Termasuk dalam mendongkrak indikator makro pembangunan, mulai dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hingga prevalensi stunting.
“Kita masih punya banyak PR (pekerjaan rumah), seperti angka pengangguran terbuka (TPT), kemiskinan ekstrem, indeks gini rasio, sampai prevalensi stunting,” kata Herman Suryatman pada upacara HUT Ke-53 Korpri Tahun 2024 di halaman depan, Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (29/11/2024).
“(Jawa Barat) banyak capaian, tapi juga masih banyak PR karena itu mari kita rapatkan barisan. Jajaran Korpri Jabar harus jadi motor penggerak pembangunan, bagaimana satu tahun ke depan kita adakan lompatan pencapaian pembangunan di Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Para pemangku kepentingan di lingkup Pemda Provinsi Jabar tidak bisa bekerja sendiri. Maka perlu bahu-membahu, gotong royong dengan spirit sabilulungan bersama stakeholders pembangunan lainnya mulai di tingkat kabupaten/kota, kecamatan sampai desa/kelurahan.
Sehingga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terhimpun di Korpri Jabar perlu bertindak sebagai agregator yang berperan mengorkestrasikan berbagai pihak hingga sistem dan potensi demi pembangunan yang progresif dan akseleratif.
“Capaian pembangunan Jawa Barat adalah agregat. Sehebat apa pun Jabar tanpa kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, juga tanpa komponen pembangunan lainnya tentu tidak bisa, maka harus bahu-membahu,” ucapnya.
“Hari ini dan ke depan, Korpri, ASN Jabar harus jadi agregator yang mampu mengagregasi seluruh potensi. Mari kita bersama mengikhtiarkannya,” kata Herman.
Misi agregator pembangunan
Lebih lanjut Herman menyebut tiga hal yang harus dimiliki ASN Jabar dalam menjalankan misi sebagai agregator pembangunan.
Pertama, ASN Jabar harus mengedepankan fungsi penelitian, keahlian untuk menganalisis sehingga dengan data yang baik, pengambilan keputusan diharapkan akan baik pula.
“Kedua, berbekal data yang dimiliki, ASN selanjutnya harus connecting the dots yakni memiliki kemampuan untuk menghubung-hubungkan,” ujarnya.
Termasuk dengan unsur Pentahelix, ASN Jabar perlu menerapkan spirit kolaborasi menghadirkan inovasi dalam pembangunan maupun pelayanan publik.
Ketiga, lanjut Herman, tak kalah penting adalah skill yang perlu dimiliki ASN Korpri Jabar, yaitu interpersonality skill atau kemampuan komunikasi yang baik.
“Paling tidak di akhir tahun ini asah kemampuan komunikasi, optimalkan pada 2025,” imbaunya.
“Sampai setahun ke depan kesejahteraan masyarakat Jabar dapat meningkat,” pungkas Herman.
(Dewy)