Paslon Bupati Nomor 2 HJ-RI Hadirkan Program Unggulan Nagari Mengaji

SERGAP.CO.ID

KAB. PESSEL, || Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan (Pessel) nomor urut 2 Hendrajoni dan Risnaldi Ibrahim, menghadirkan Program Nagari Mangaji sebagai salah satu program unggulan mereka dalam Pilkada 2024. Program ini bertujuan membentuk generasi muda yang berakhlak mulia, religius, dan menjunjung tinggi adat istiadat setempat.

Dengan memberikan perhatian khusus pada pendidikan agama dan budaya, pasangan ini berharap dapat membangun karakter masyarakat Pessel yang lebih kokoh dan bermoral.

Hendrajoni menyampaikan, Program Nagari Mangaji menekankan pentingnya peran Guru Ngaji dan Imam Masjid dalam membimbing anak-anak serta masyarakat menuju kehidupan yang lebih religius. Ia menjelaskan bahwa salah satu bentuk dukungan pemerintah adalah dengan memberikan insentif bagi Guru Ngaji dan Imam Masjid di setiap nagari.

“Ya, kami ingin memberikan penghargaan kepada mereka yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mengajarkan agama dan menjadi panutan masyarakat. Insentif ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus motivasi agar mereka terus berperan aktif dalam mendidik generasi muda,” ujar Hendrajoni.

Sebagai bagian dari Program Nagari Mangaji, Hendrajoni-Risnaldi akan mewajibkan anak-anak di Pesisir Selatan untuk mengikuti program mengaji di masjid atau surau. Kewajiban ini bertujuan memastikan bahwa setiap anak memiliki pemahaman yang kuat tentang ajaran agama sejak dini.

Hendrajoni menambahkan, pendidikan agama adalah pondasi yang penting. Ia ingin setiap anak di Pessel tumbuh dengan nilai-nilai keislaman yang kuat dan menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Ini bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga pemerintah.

Selain pendidikan agama, Program Nagari Mangaji juga akan memasukkan pelajaran adat istiadat Minangkabau ke dalam kurikulum informal di setiap nagari. Menurut Hendrajoni, adat istiadat Minangkabau merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan dan diajarkan kepada generasi muda.

“Anak-anak perlu memahami adat dan tradisi leluhur mereka. Dengan begitu, mereka tidak hanya tumbuh sebagai generasi yang religius, tetapi juga menghargai nilai-nilai budaya dan kebersamaan,” jelasnya.

Sementara itu, untuk memperkuat aspek budaya dalam program ini, kata Risnaldi, kami juga akan memfasilitasi anak-anak di setiap nagari untuk belajar seni bela diri tradisional, yaitu silat. Silat tidak hanya dilihat sebagai olahraga fisik, tetapi juga sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, keberanian, dan tanggung jawab.

“Silat adalah bagian dari budaya Minangkabau yang mengajarkan budi pekerti. Kami ingin generasi muda tidak melupakan seni bela diri ini, yang juga dapat membangun karakter mereka,” ujar Risnaldi.

Dalam implementasinya, Program Nagari Mangaji akan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, tokoh agama, dan para orang tua. Hendrajoni menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menyukseskan program ini. “Kami percaya bahwa keberhasilan program ini tidak hanya tergantung pada pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat. Gotong royong dan kebersamaan adalah kunci utama untuk menciptakan generasi yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur,” ungkapnya.

Program ini juga diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan sosial yang ada di Pesisir Selatan, seperti kenakalan remaja dan pergaulan bebas. Hendrajoni-Risnaldi yakin bahwa dengan memperkuat pendidikan agama dan adat istiadat, generasi muda akan lebih terhindar dari pengaruh negatif. “Jika anak-anak dibekali dengan nilai-nilai agama dan budaya yang kuat, mereka akan lebih mudah menghindari pergaulan negatif dan menjadi individu yang lebih bertanggung jawab,” kata Risnaldi.

Secara keseluruhan, Program Nagari Mangaji adalah wujud nyata dari visi Hendrajoni-Risnaldi untuk menciptakan Pesisir Selatan yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga kokoh dalam nilai-nilai agama dan budaya. Melalui program ini, pasangan calon tersebut berharap dapat mencetak generasi penerus yang mampu memegang teguh ajaran agama, adat istiadat, dan menjadi pilar bagi kemajuan Pessel.

“Pessel yang religius dan berbudaya adalah Pessel yang kuat. Dengan Nagari Mangaji, kami yakin masyarakat akan tumbuh menjadi lebih baik dan berkarakter,” tutup Hendrajoni.

(WH).

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.