SERGAP.CO.ID
KABUPATEN CIREBON || Dalam menjaga kelestarian budaya lokal sekaligus menjadi wadah para anak muda sebagai generasi penerus Pemerintah Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon mengadakan “The Great Mystical Sitiwinangun”.
Kegiatan tersebut berlangsung di lapangan blok jaya Pertiwi, turut hadir dalam kesempatan tersebut Calon Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih.
Ketua Panitia Lebe Wastani Bajuri menjelaskan, Desa Sitiwinangun yang mana notabene nya tempat seni, Budaya, tradisi, dan kerajinan gerabah karena salah satu leluhur nya adalah merupakan seorang seniman maka dari itu warisan leluhur harus tetap dijaga, Minggu malam (01/09/2024).
Melalui festival inilah peran pemerintah Desa bersama masyarakat dalam melestarikan budaya dan tradisi peninggalan leluhur.
“Pentas tari yang ditampilkan pada malam ini yaitu yang berbau mistik sesuai dengan tema yang diambil “Mystical” yang berbau mistik dalam tanda kutip bukan kemusrikan banyak falsafah yang terkandung kalau kita berbicara falsafah.
Karena setiap seni ini sangat luar biasa banyak unsur-unsur pelajaran Islam di dalamnya karena para pendahulu juga dalam menyebarkan Islam melalui seni dan budaya.
“Saya berharap kepada generasi penerus khususnya Desa Sitiwinangun bisa terus melestarikan budaya-budaya lokal karena di kabupaten Cirebon sendiri kayak akan budaya kalau bukan para anak-anak mudah siapa lagi yang akan melestarikan kebudayaan kita,” pungkasnya.
Sementara itu Calon Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih mengatakan. Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang di lakukan oleh pemerintah Desa Sitiwinangun karena ini merupakan kegiatan yang sangat positif apa lagi ini sudah menjadi agenda tahunan pemerintah Desa.
Sesungguhnya seni dan budaya di kabupaten Cirebon ini banyak sekali seperti yang ditampilkan pada malam hari ini ada kuda lumping, berokan, sintren, topeng beling dan topeng bara.
“Saya bangga kepada pemerintah Desa Sitiwinangun yang sudah menampilkan budaya-budaya yang ada di kabupaten Cirebon untuk bisa diperkenalkan kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa supaya paham akan budaya yang lokal yang ada jangan sampai hanya paham budaya luar saja tetapi budaya lokal tidak mengenal,” ujarnya.
Melalui festival ini menjadi wadah kreativitas anak-anak muda yang ada di Desa Sitiwinangun supaya bisa mempertahankan budaya-budaya yang di miliki.
Mudah-mudahan kegiatan ini bisa terus di lakukan setiap tahunnya jangan berhenti di sini saja,” pungkasnya.
(Agus Subekti)