Kapolsek Pandawai Sebagai Narasumber Pada Kegiatan MPLS SMK Negeri I Pandawai

SERGAP.CO.ID

SUMBA TIMUR, || Bertempat di aula SMKN I Pandawai, Rabu 17 Juli 2024. Kapolsek Pandawai IPDA FRENSEN EDWIN BENGKIUK. S.E. menjadi Narasumber pada kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan sekolah ( MPLS). Dalam kesempatan tersebut Kapolsek memaparkan materi dengan judul Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.

Bacaan Lainnya

Beliau menjelaskan bahwa di era globalisasi ini banyak tantangan bagi negeri kita, kesadaran berbangsa dan bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk Bersama sama memberikan pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah bertanggungjawab memberikan pemahaman kesadaran berbangsa dan bernegara kepada kaum.muda khususnya para pelajar. Bila rakyat Indonesis Indonesia tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara maka ini merupakan bahaya besar bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara kita.

Mengingat kondisi bangsa kita saat ini telah mengalami kemunduran kesadaran berbangsa dan bernegara hal ini bisa dilihat dari berbagai daerah yang bergejolak antar warga, ketidakpuasan terhadap hasil pemilu atau pilkada, perebutan lahan, tambang, bahkan di kawula muda ada tawuran, perkelahian pelajar dll.

Kesadaran berbangsa dan bernegara mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dalam naungan NKRI, harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keiklasan atau kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara.

Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara harus mendapat perhatian dan tanggungjawb dari kita semua sehingga amanat UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara NKRI dan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.

Hal lain yang mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat pemuda, perlu dicermati secara seksama dimana tipisnya kesadaran dan kepekaan social ditingkat pemuda. Padahal persoalan persoalan masyarakat juga butuh peran serta pemuda dalam menyelesaikannya baik itu masalah social, ekonomi, politik dan lain sebagainya.

Pemuda sebagai garda terdepan dan hal bela negara sehingga negara menjadi kuat dan tidak dapat diintervensi oleh negara manapun. Dengan kesadaran cinta tanah air dan bela tanah air akan menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme. Kesadaran bela negara merupakan kehormatan bagi setiap warga negara dengan penuh kesadaran, tanggungjawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.

Lanjut Beliau Nilai- nilai bela Negara dan penerapannya seperti Pertama, Cinta Tanah Air
Dengan mengetahui sejarah bangsa, keberanekaragaman budaya, adat istiadat
Kedua, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
Merupakan sikap yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita cita atau tujuan hidup bangsa Indonesia.

Ketiga, Pancasila Pancasila sebagai Idiologi bangsa Indonesia merupakan warisan dan hasil perjuangan para pahlawan harus diamalkan dalam kehidupan sehari hari.karena Pancasila sebagai alat pemersatu keberagaman yang ada.

Keempat Rela berkorban untuk bangsa dan negara. Kelima, Wujud bela negara tentu kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Keenam, Memiliki Kemampuan Bela Negara. Dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing masing.

Selanjutnya Beliau mengatakan bahwa Nasionalisme adalah sikap mencintai
Negara sendiri. Dan Nasionalisme terdiri dari Nasionalisme arti luas yakni
Mencintai bangsa sendiri dan menganggap semua bangsa sama derajatnya dan Nasinslisme arti sempit yakni Mencintai bangsa sendiri secara berlebihan dan menganggap bangsa lain lebih rendah kedudukannya.

Oleh karena itu perlu ada pembinaan Nasionalisme dengan Mengembangkan persamaan diantara keberagaman suku di Indonesia, Mengembangkan sikap toleransi, Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan

Lebih lanjut kata Kapolsek yang perlu di hindari dalam memupuk semangat Nasionalisme antara lain Sukuisme yakni menganggap suku bangsanya yang paling baik. Chauvinisme yakni menganggap Bangsa sendiri paling unggul, dan ekstrimisme yakni sikap mempertahankan pendirian dengan berbagai cara kalau perlu dengan kekerasan dan senjata, serta Provinsialisme yakni sikap yang berkutat dengan Provinsi atau daerah sendiri.
Adapun ciri ciri patriotisme antara lain

  1. Cinta tanah air
  2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
  3. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa diatas kepentingan pribadi
  4. berjiwa pembaharu
  5. tidak mengenal menyerah dan putus asa,”Kata Kapolsek mengakhiri paparan.

(MSS**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.