10.206 Anak di Kabupaten Kupang Belum Pernah Bersekolah, 1.509 Putus Sekolah

10.206 Anak di Kabupaten Kupang Belum Pernah Bersekolah, 1.509 Putus Sekolah

SERGAP.CO.ID

OELAMASI, || Perwakilan UNICEF dan CIS Timor, Ellfrid Saneh dalam advokasi program Penanganan Anak tidak bersekolah di Oelamasi, Kamis (6/6/2024) mengungkapkan ada ribuan anak di Kabupaten Kupang tidak bersekolah dan putus sekolah.

Dia mengungkapkan, sebanyak 10.206 anak dan remaja di Kabupaten Kupang dilaporkan belum pernah bersekolah sesuai data Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi.

UNICEF dan CIS Timor telah bekerjasama Pemerintah Kabupaten Kupang dalam menangani anak usia sekolah yang tidak bersekolah di Kabupaten Kupang sejak November 2023 sampai Juni 2024.

Dia mengatakan, dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPMBM), didata anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah atau putus sekolah setidaknya di 4 desa yang ada di Kabupaten Kupang.

“Dari Desa Nekmese, Desa Manulai I, Desa Sahraen, dan Desa Oematnunu, didapati 116 anak usia 7-18 tahun terindikasi tidak bersekolah, dan berhasi direkonfirmasi 46 anak kembali bersekolah,” ungkapnya.

Data yang sama juga menunjukan, besarnya angka putus sekolah di Desa Manusak, Desa Oesao, Desa Noelbaki, Desa Oebelo, dan Desa Tanah Merah.

“Selain itu data verifikasi peserta didik putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan di Kabupaten Kupang yang dikeluarkan Kemendikbud Ristek RI menunjukan bahwa sebanyak 10.206 anak dan remaja belum pernah bersekolah, 1.509 anak drop out, dan lulus tidak melanjutkan sebanyak 1.668 anak,” ungkap Ellfrid Saneh.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Novita D. E. Foenay, A.Pi. MT dengan berjalan dan berhasilnya program akan meningkatkan derajat pendidikan di Kabupaten Kupang.

“Program ini kita mulai dari tingkat pemerintahan paling bawah di tingkat desa agar mendapat data jumlah anak tidak bersekolah atau putus sekolah di Kabupaten Kupang dengan pasti,” katanya.

Ia berharap kolaborasi yang baik antar semua pihak, termasuk Pemerintah Desa dan Unicef serta CIS Timor untuk mencari jalan keluar membantu anak-anak usia sekolah bisa bersekolah dengan semestinya.

Novita Foenay melanjutkan, daerah-daerah terpencil di Kabupaten Kupang seperti daerah Amfoang harus menjadi prioritas utama program seperti ini dijalankan, karena di daerah-daerah tersebut permasalahan-permasalahan seperti anak usia sekolah tidak bersekolah atau putus sekolah banyak ditemukan.

“Seperti Camat Amfoang Barat Laut itu bagus saya lihat beliau keluar masuk rumah untuk mendata anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah,” katanya.

“Hal baik seperti itu harus kita tingkatkan agar mendapat data dengan pasti jumlah anak tidak bersekolah, sehingga dengan data yang ada kita bisa merumuskan masalah yang ada dan mencari jalan keluar terbaik mengembalikan anak usia sekolah yang tidak bersekolah untuk Kembali bersekolah,” ujar Novita Foenay.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Plt. Kepala Dinas PMD Kabupaten Kupang, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, dan beberapa Kepala Desa yang ada di Kabupaten Kupang.

(Dessy)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.