LABUAN BAJO, || Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A. didampingi Kapolres Mabar, AKBP Ari Satmoko, S.H., S.I.K., M.M. meninjau langsung progres pembangunan Rumah Susun (Rusun) Polres Mabar bertempat di Asrama Polsek Lama, Manggarai Barat, NTT.
Kegiatan tersebut juga dihadiri para Pejabat Utama (PJU) Polda NTT dan Staf Kementerian PUPR.
AKBP Ari Satmoko, S.H., S.I.K., M.M. mengatakan, adapun kunjungan Kerja Kapolda NTT dilaksanakan untuk mengetahui kondisi secara langsung dan sejauh mana progres pembangunan rumah susun Polres Manggarai Barat itu.
“Pembangunan Rusun ini sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan rumah anggota Polri di lingkungan Polres Manggarai Barat,” kata Kapolres Mabar usai mendampingi Kapolda NTT meninjau progres pembangunan rusun pada Kamis (18/04/2024) kemarin.
Untuk lokasi pembangunan rumah susun berada di lahan Polsek Lama, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat dengan lokasi lahan seluas 3.280 M2 (tiga ribu dua ratus delapan puluh meter persegi) dan luas bangunan total 2.892 M2 (dua ribu delapan ratus sembilan puluh dua meter persegi).
“Rusun tersebut dibangun oleh Kementerian PUPR dengan ukuran Tipe 36 sebanyak 44 unit yang diperuntukan untuk 43 Kepala Keluarga (KK) personil Polres Mabar. Sementara progres pembangunan sudah mencapai 28%,” ungkapnya.’
Menurutnya, pembangunan rumah susun ini untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Internasional dan Nasional kedepan, tentunya membutuhkan penambahan personil untuk kegiatan pengamanan, oleh karena itu perlu dibangun rumah susun untuk menampung personil Kepolisian Resor Manggarai Barat.
“Kedepan akan banyak sekali kegiatan Internasional di Labuan Bajo, maka dari itu Rusun sangat dibutuhkan agar menampung penambahan personil untuk pengamanan Nasional maupun Internasional,” tutur Kapolres Mabar.
Selain itu, pembangunan rumah susun diperuntukan untuk personel Polres Manggarai Barat yang mayoritas belum memiliki tempat tinggal, sebab personel Polres Manggarai Barat rata-rata berasal dari luar kota, kebanyakan tinggal di kost dan kontrakan maupun membangun rumah seadanya di tanah Polres, bahkan terpaksa harus berjauhan dengan keluarga.
“Menjadi pemikiran utama Pimpinan Polri bahwa kesejahteraan dasar anggota berupa tempat tinggal yang layak huni bagi keluarga sehingga mereka sebagai pelayan dan pengayom masyarakat dapat hidup dengan tenang bersama keluarga tanpa harus memikirkan biaya kost dan mengontrak rumah, belum lagi jika berjauhan dengan keluarga,” jelas Alumni Akpol angkatan 2004 itu.
Dikatakan Kapolres, dengan adanya pembangunan rumah susun tersebut menjadi hal yang sangat berharga mengingat perumahan merupakan penunjang kualitas kerja anggota Polri, sehingga tidak lagi memikirkan hal-hal dasar serta mendukung pemenuhan kesejahteraan bagi seluruh anggota Polri.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Kapolda NTT, Kementerian PUPR dan pihak terkait atas bantuan dan terlaksananya pembangunan rumah susun ini dengan disertai harapan pembangunan rumah susun ini dapat meningkatkan moril anggota Polri serta kenyamanan tinggal di Rusun bersama keluarga,” pungkasnya.
(MSS**)