Ibadah Minggu Raya 14 April 2024, Bobby Lianto: Kelumpuhan itu Gambaran Sesama di Sekitar Kita

Ibadah Minggu Raya 14 April 2024, Bobby Lianto: Kelumpuhan itu Gambaran Sesama di Sekitar Kita
Caption : Pose bersama Bobby Lianto sekeluarga bersama Jemaat GSJA Sinar Kasih Oebobo

SERGAP.CO.ID

KUPANG, || Bertempat di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Sinar Kasih Oebobo Jemaat Sinar Kasih, telah dilaksanakan Ibadah Minggu Raya, 14 April 2024.

Bacaan Lainnya

Pembicara spesial dalam ibadah tersebut adalah Bobby Lianto, Ketua Kadin NTT, yang juga melayani sebagai pemberita Firman Tuhan memberikan khotbah berdasarkan kisah Kitab Markus 2:1-11, dengan tema “Orang Lumpuh Disembuhkan”.

Dalam khotbahnya, Bobby Lianto menyoroti pentingnya empat tokoh sentral dalam kisah tersebut: empat individu yang membawa orang lumpuh, orang lumpuh itu sendiri, dan Yesus. Beliau menjelaskan bagaimana empat individu ini digunakan oleh Allah secara patriotik untuk memberkati orang lumpuh yang mereka bawa.

Orang lumpuh melambangkan perjuangan yang dihadapi oleh orang-orang di sekitar kita. Meskipun mereka mungkin tidak lumpuh secara fisik, banyak individu di tengah kita yang mengalami berbagai bentuk “kelumpuhan” dalam kehidupan mereka. Ini bisa berupa kelumpuhan secara spiritual, emosional, atau materi, atau bahkan kerinduan yang mendalam akan keselamatan yang hanya bisa diberikan oleh Yesus.

Selain itu, Bobby Lianto menekankan tindakan inspiratif dari empat orang yang membawa orang lumpuh tersebut dengan berbagai usaha untuk membawanya kepada Yesus. Meskipun menghadapi hambatan dan kerumunan orang, mereka tidak menyerah. Mereka mendaki atap, melepas sebagian dari atap tersebut, dan menurunkan orang lumpuh itu dengan tikar tepat di depan Yesus.

“Menolong orang lumpuh bertemu Yesus bukanlah tugas yang mudah bagi keempat pembawa tersebut. Mereka mengorbankan pikiran, energi, dan mungkin juga sumber daya materi demi belas kasihan terhadap orang lumpuh,” tambah Bobby Lianto.

Meskipun kita mungkin tidak secara fisik membawa orang lain, kita dapat “membawa” mereka melalui doa-doa kita. Oleh karena itu, kita tidak boleh menyerah menjadi berkat lewat kesaksian hidup kita.

Dalam kata penutupnya, Bobby Lianto membagikan kesaksian pribadinya tentang bagaimana dia mengalami kehadiran dan pertolongan Yesus dalam hidupnya sendiri. Beliau menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja melalui dirinya untuk memberkati orang di mana pun beliau pergi.

(Dessy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.