WAIBAKUL, || Rabu 27 Maret 2024 bertempat di kantor dinas Pariwisata dan Kebudayaan berlangsung rapat yang dilaksanakan oleh Pemda dalam hal ini dinas pariwisata dan kebudayaan bersama para kelompok pecinta Seni dan Budaya. Adapun yang diundang terdapat 4 (Empat) ketua sanggar diantaranya adalah ketua sanggar mata Api Kapu (SMP N 1 Mamboro), Ketua Sanggar Pala Djara Moni (SMP Kristen Waibakul), Ketua Sanggar Rambu Manandang (Desa Padira Tana),dan Ketua Sanggar Totu Tana (Desa Mbilur Pangadu).
Isi dari undangan tersebut adalah dalam rangka upaya pelestarian karya-karya seni yang ada di Kabupaten Sumba Tengah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terus melaksanakan kegiatan perlindungan, pemanfaatan, pengembangan serta pembinaan. Hal ini dilakukan untuk menjaga eksistensi warisan budaya daerah.

Turut hadir dalam rapat tersebut yang pertama,”2 orang ketua sanggar (Totu Tana dan Rambu Manandang) dan 2 lainnya tidak hadir. Kedua ketua sanggar tersebut diberikan bantuan oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan berupa 1 set alat musik tradisional yaitu Gong dan Tambur.
Penyerahan bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh sekretaris dinas Bapak Simon S. Sabawali, SIP dan Kabid Kebudayaan Bapak Ferdinand Umbu Laiya Kani Praing, SE. mewakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang sementara tidak ada ditempat karena ada hal lain yang sedang diurusnya.
Himbauan dari Bapak Simon S. Sabawali, SIP kepada Kedua Ketua Sanggar tersebut, bahwa bantuan ini tidak bisa dibanggakan karena nilainya sangat kecil dan jauh dari kata sempurna. Namun ini sangatlah penting jika dijadikan sebagai bahan pemicu dan stimulan pada kegiatan pelatihan karya seni tari di Sanggar masing masing.
Guna meningkatkan bakat seni tari bagi generasi muda. Karena itu harus dijaga dan dipelihara. Juga diperingatkan agar benar benar digunakan hanya untuk keperluan pelatihan didalam Sanggar dan tidak untuk diluar Sanggar. “Sebutnya.
Menurut Bapak Kabid Ferdinand Umbu Laiya Kani Praing, SE. sampaikan, Pemberian bantuan berupa gong dan tambur tersebut berdasarkan hasil survey kegiatan pada masing-masing sanggar dan adanya proposal yang diajukan kepada kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebelumnya oleh masing masing Sanggar tersebut. “Katanya.
(M.MRss**)