KAFEMENANU, || Jalan penghubung antara Kecamatan Insana Fafinesu dan wilayah Paroki Jak yang meliputi Desa Tun’noe, Jak dan Tuntun di Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), kini sangat memprihatinkan.
Pasalnya, jalur alternatif menuju Kota Kefamenanu tersebut kondisinya rusak parah dan rentan membahayakan para pengguna jalan yang melintas.
Akibat jalan rusak tidak kunjung diperbaiki, umat Gereja Khatolik Santo Arnoldus Janssen Jak melalui Aksi Puasa Pembangunan (APP) dalam menyongsong Hari Raya Paskah 2024, berinisiatif melakukan perbaikan jalan.
Aksi tersebut dilakukan secara gotong royong dengan dana dan material yang diswadayakan masyarakat pemilik kendaraan roda dua maupun roda empat yang tersebar di wilayah tersebut.
“Aksi umat ini dilakukan untuk menyatakan keberpihakan kami pada kepentingan umum serta menghadirkan kenyamanan bagi pengguna kendaraan di wilayah ini, sebab setiap musim penghujan tidak sedikit pengguna jalan yang jadi korban,” Ujar Pastor Paroki Jak, Flaviano Kuftalan pada media ini, Kamis, 21 Maret 2024.
Dia juga menjelaskan bahwa aksi mandiri umat parokinya tersebut juga dilakukan untuk menarik perhatian Pemerintah Daerah TTU agar memperhatikan infrastruktur jalan bagi masyarakat. Ia menambahkan bahwa absennya pemerintah selama belasan tahun dalam mengatasi masalah jalan tersebut membuat hasil pertanian potensial seperti kemiri, asam dan mente mudah jatuh di tangan tengkulak yang membeli dengan harga murah.
“Ini kasian merugikan masyarakat maka kami berinisiatif bersama umat paroki memperbaiki titik-titik jalan yang rusak dan berharap ‘kedepannya’ ada pembangunan yang sifatnya bertahap dan berkelanjutan dari Pemda TTU untuk memperhatikan infrastruktur jalan bagi masyarakat pedalaman seperti wilayah kami demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selama ini kami hanya ‘dapat’ janji untuk perbaiki jalan ini setiap menjelang Pemilihan Umum, tetapi setelah selesai pun tidak ada realisasi. Mohon pemerintah perhatikan jalan kami ini juga, ” Ungkap Romo Flavi.
Sementara itu di lain pihak salah satu umat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengaku kesal atas sikap pemerintah baik Pemerintah Desa Jak maupun Pemda TTU yang minim perhatian akan kondisi jalan tersebut. Ia berharap pemerintah daerah dan desa segera hadir dengan solusi konkret dalam menangani persoalan ini
Untuk diketahui sejumlah titik rawan sepanjang jalan penghubung kedua desa tersebut saat ini tengah diperbaiki secara mandiri oleh umat Paroki Santo Arnoldus Janssen Jak. Titik rawan tersebut diantaranya yakni tanjakan depan SMP Neon’o sepanjang 5 meter, tanjakan depan Kantor Desa Jak sepanjang 7 meter, ruas jalan rusak berlubang depan pasar Faelubu sepanjang 4 meter, areal jalan depan Paud Melati Tun’noe sepanjang 4 meter dan ruas jalan rusak berlubang depan Balai Usaha Bineno, sekiar 1,5 meter.
(Dessy)