SERGAP.CO.ID
KABUPATEN CIREBON || Proyek Peningkatan Jalan Trusmi-Kaliwulu telah selesai dilaksanakan pada Desember 2023. Tapi, sampai saat ini upah para pekerja belum diselesaikan.
Kabar ini mulai terdengar kencang di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cirebon maupun para pemborong serta pekerja di lapangan. Proyek tersebut dikerjakan perusahaan jasa kontruksi CV Rido Jaya.
Pelaksana pekerjaan di lapangan, Genjo menegaskan, pihaknya akan mempertanyakan persoalan tersebut ke Kepala Dinas PUTR Kabupaten Cirebon, Ir. Iwan Rizky.
“Pekerjaan sudah selesai sejak akhir tahun 2023, tepatnya Desember. Tapi, sekarang sampai Maret 2024 belum selesai pembayaran upah kepada para pekerja. Ini kan sangat janggal dan tidak mungkin belum dibayarkan oleh pihak dinas. Maka, kami perlu menelusuri dan menanyakan ke dinas PUTR agar semuanya menjadi jelas di mana kesalahannya,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (19/3/2024).
Menurut dia, ada sekitar Rp 19 juta yang belum diselesaikan oleh CV RIDO JAYA kepada pelaksana pekerjaan di lapangan.
Genjo meminta pembayaran segera dilakukan karena dirinya sudah ditagih para pekerja dan toko material belum diselesaikan pembayarannya. “Kami tidak enak kalau kelamaan ngutang,” katanya.
Dikatakan Genjo, mereka sudah bekerja sebaik mungkin, bahkan pekerjaan diselesaikan tepat waktu sesuai jadwal kontrak yang disepakati. Pimpinan CV Rido Jaya seharusnya bisa mencarikan jalan dan solusi terbaik untuk bisa mengatasi masalah tersebut.
Ia menambahkan, masalah ini harus segera diselesaikan oleh pihak-pihak terkait, termasuk peran aktif dari PUTR Kabupaten Cirebon. Bagaimanapun, proyek itu ada di PUTR dan membawa nama baik Pemerintah Kabupaten Cirebon.
“Mungkin teknis ini tidak diketahui oleh pihak PUTR, tapi seharusnya tetap melakukan pengecekan di lapangan bagaimana. Pekerja ditanyakan apa sudah dibayar atau belum keringat mereka. Apalagi, sekarang terbuka dan didengar banyak pihak. Kami minta kepala dinas PUTR dan kepala bidang, turun tangan membantu mengatasi masalah ini. Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. Kasian kami dan para pekerja di lapangan yang sudah berkeringat,” tandas dia.
Bila masalah ini tidak segera diatasi, pihaknya tidak segan-segan melapor ke aparat penegak hukum.
Agus Subekti