KAB TASIKMALAYA, || Desa sukaratu kecamatan sukaresik kabupaten Tasikmalaya terkait dugaan sunat Insentif guru Diniyah yang Tayang di media sosial, kepala desa sukaratu merasa kaget dan tidak merasa di konfirmasi oleh wartawan tersebut sebagai narasumber. 28/2/2024
Saat Di klarifikasi kepala Desa Sukaratu Iyus” menjelaskan kepada awak media, kami sebagai kepala desa merasa kaget dengan ada nya berita tersebut dengan narasi yang tidak sesuai fakta dugaan telah memotong Insentif guru Diniyah, sebagai mana yang di sebutkan di salah satu media sosial,
Lanjut kades sedangkan dari pihak kami merasa kaget juga tiba – tiba, ada berita muncul tanpa Konfirmasi dan Klarifikasi kepada pihak kami atau kepada pihak sumber yang bersangkutan, Saya berpikir ini juga sudah menyalahi Etika Profesi Wartawan.
Kalau Memang permasalahan terkait pemotongan insentif guru diniyah itu kan udah lama kita bereskan dan udah di rapatkan bersama udah ada kesepakatan bersama tidak ada bermasalah lagi, itu juga kan peruntukan nya buat membetulkan mobil ambulan yang sudah lama tidak terpakai oleh Puskesmas Sukaresik, yang dulu udah ada ijin Diberi Izin dari Kapus untuk di betulkan agar bisa di manfaatkan oleh warga masyarakat Desa Sukaratu, tapi secara tiba tiba pihak puskesmas sukaresik membatalkan mobil ambulan pun di ambil kembali tidak jadi, pada akhirnya kita dirapatkan Kembali. “Ujarnya.
“Akhir hasil dari rapat semua dari BPD, tokoh masyarakat dan semua yang terkait di sepakati di belikan meja dan kursi untuk kebutuhan, serta uang pun di kembalikan kepada para guru Diniyah.” Terang kades.
Ditempat terpisah” menurut ketua guru Diniyah ” Ust Tt waktu di konfirmasi lewat Sambungan WhatsApp menyampaikan menurut kami, untuk permasalahan terkait Inssentif guru Diniyah, kami tidak ada masalah apa – apa , kami tidak Persoalkan karena itu udah di sepakati bersama itu buat kepentingan umum Desa Sukaratu bukan buat untuk pribadi.” Jelasnya kepada sergap.co.id. Rabu (28/02/2024).
Selanjutnya, buat kami jangankan segitu lebih segitu juga silahkan selama itu untuk kepentingan umat , walau pun sekarang udah di kembalikan lagi kepada kami, kami tidak meminta itu kewenangan dan kebijakan dari pemerintah Desa, dari kami para guru Diniyah udah Clear tidak ada permasalahan lagi ini mah miss komunikasi aja!, itu yang bisa kami jelaskan. “Ungkapnya.
Disisi lain, salah satu Tokoh Masyarakat Desa Sukaratu menanggapi ada nya masalah tersebut, kami sebagai tokoh di Desa Sukaratu terkait adanya dugaan ini, kami juga tau dari awal duduk persoalan guru diniah sebelumnya juga sudah di rapatkan dengan semua pihak yang bersangkutan, akan membetulkan mobil Ambulan yang tadinya sudah di ijin kan oleh pihak puskesmas sukaresik.
Dalam hal ini, sudah di sepakati bersama mobil ambulan mau di betulkan, tapi dengan secara mendadak dari pihak puskesmas mobil ambulan di tarik lagi ke puskesmas tidak jadi di servis pada akhirnya kita rapat lagi, ini harus bagaimana dan kemanakan .
“Pada akhirnya hasil musyawarah di belikan meja dan kursi kebutuhan untuk Desa, bagi kami asal hasil kesepakan bersama dan kepentingan masyarakat umum, kalau menurut kami ini hanya miss komunikasi saja, sebetulnya masalah ini tidak ada yang harus di persoalkan atau di perlebar karena ini sudah selesai. “Tegasnya Dayat Tokoh Masyarakat setempat.
(M Ali/ E Lukman)