JAKARTA, || Untuk meningkatkan kemajuan industri Otomotif, Kementerian Perindustrian mencetak sumber daya manusia yang kompeten melalui Diklat 3in1 Fillet Welder. Hal ini dilakukan untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045 dan memanfaatkan bonus demografi yang sedang dialami Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menjelaskan pentingnya pengembangan SDM yang kompeten dalam mendukung pembangunan nasional ke depan. Generasi muda perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja saat ini.
Dia memberikan apresiasi kepada PT Laksana Bus Manufaktur yang bekerja sama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta dalam melaksanakan Diklat 3in1 Fillet Welder. Ini merupakan langkah positif dalam mengakselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia ungkapnya
Dijarakannya, Industri otomotif, terutama produsen bus, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Kemenperin mencatat pertumbuhan industri karoseri yang signifikan, dengan sekitar 20 persen tenaga kerjanya adalah welder. Dengan mencetak tenaga las yang kompeten, diharapkan dapat mendukung kemajuan industri otomotif di Indonesia.
“Diklat 3in1 Fillet Welder akan membekali para tenaga kerja dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghasilkan sambungan las yang kualitas.
Para peserta akan dibimbing oleh instruktur yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya,ujarnya,Sabtu (17/02).
Ali Khomaini dari BDI Jakarta menyampaikan bahwa Diklat 3in1 Fillet Welder diikuti oleh 50 peserta dari wilayah Semarang dan sekitarnya. Para peserta akan menerima sertifikat diklat dan sertifikat kompetensi bagi yang lulus uji kompetensi. Setelah selesai pelatihan, mereka akan langsung bekerja di PT Laksana Bus Manufaktur.
Agung Ridho Cahyono dari PT Laksana Bus Manufaktur turut menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari BPSDMI Kemenperin dan BDI Jakarta dalam penyelenggaraan Diklat 3in1 Fillet Welder. Pelatihan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan tenaga kerja las yang kompeten, tetapi juga mendukung pengembangan lini baru perusahaan untuk bus listrik.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menjadi tenaga kerja yang handal dan berkualitas dalam mendukung perkembangan industri otomotif di Indonesia. Upaya Kemenperin dalam mencetak tenaga las yang kompeten merupakan investasi besar bagi masa depan industri otomotif Indonesia.
(**)