MUSI RAWAS, || Lagi-lagi sebuah SPBU di Kabupaten Musi Rawas yang di duga melayani pembelian BBM bersubsidi jenis pertalite menggunakan jerigen dalam jumlah besar. PT Pertamina (Persero) melarang secara resmi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU menggunakan jerigen atau menggunakan mobil dengan tangki yang telah dimodifikasi.
Kebijakan ini berlaku di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.
Larangan itu mengacu pada tiga hal. Pertama, Undang-Undang RI No 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi. Kedua, sesuai Peraturan Presiden No 191 tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian, harga jual eceran bahan bakar minyak. Ketiga, keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang jenis bahan bakar minyak khusus penugasan.
Namun, larangan itu tak digubris pihak SPBUÂ yang terletak di Desa Pedang, Kabupaten Musi Rawas.
Terpantau Oleh video yang beredar oleh awak media Pengisian BBM yang menggunakan derigen yang dilakukan oleh pegawai SPBU Kabupaten Musi Rawas.
BACA JUGA :Â
Bahkan seseorang yang mengaku sebagai Pemilik video ini bahwa memang sering di sana melakukan pengisian melalui derigen maupun mobil yang sudah di modifikasi,”Ungkapnya.
Dengan adanya temuan video ini awak media mencoba mengkonfirmasi kepada pihak SPBU Musi Rawas,
“Kami SPBU pedang sudah sebulan ini tidak melakukan pengisian BBM jenis derigen,, jangan kan derigen menggunakan botol pun tidak diperbolehkan,”Jelasnya.
Di lain sisi,,,Naas yang dialami oleh salah satu awak media yang mencoba mengkonfirmasi kepada pihak menejer SPBU Kabupaten Musi Rawas Sabtu (04/02/2024)
Awak Media mendapatkan intimidasi dari pihak menejer SPBU Kabupaten Musi Rawas, yang mana kejadian tersebut di rumah keluarga nya yang mengundang awak media untuk bertemu langsung dengan Dedi di rumah keluarganya di Lubuk Kupang Kota lubuklinggau.
Di saat kedua awak media sedang menunggu di rumah keluarga Dedi tiba-tiba datang lah Dedi Petugas SPBU yang turun dari sepeda motor langsung mencoba menyerang awak media berinisial A yang ingin mengkonfirmasi,,untung langsung dihalangi dan di pisahkan oleh awak media yang lain.
Dan saat awak media ingin pulang ada juga salah seorang laki-laki yang tidak di kenal menunggu dengan memandang sinis dan diduga kerabat menejer SPBU serta menyelipkan sebuah parang di sebuah pagar yang di duga ingin membantu pihak menejer SPBU jika ada keributan.
(Tim).
