Kujang Culture Festival Ciamis Digelar Penuh Khidmat

Kujang Culture Festival Ciamis Digelar Penuh Khidmat

SERGAP.CO.ID

KAB. CIAMIS || Tidak ada yang menyangka, Desa Kujang yang dikenal dengan nuansa islami mampu menyelenggarakan festival budaya bertajuk “Kujang Culture Festival”. Desa yang terletak di kecamatan Cikoneng, kabupaten Ciamis, Jawa Barat ini memang sangat identik dengan desa santri.

Kebaradaan dua pondok pesantren besar yaitu Ponpes Nurussalam dan Ponpes Persis Kujang menjadi alasan. Bahkan di desa Kujang juga terdapat kantor DPC dari dua ormas Islam terbesar yaitu Nahdhatul Ulama dan Persatuan Islam. Namun demikian, desa kujang menjadi pertama di kecamatan Cikoneng yang menyelenggarakan festival budaya.

Kujang Culture Festival yang diselenggarakan sepekan lalu tepatnua pada hari minggu tanggal 21 Januari 2024 dan bertempat di lapangan desa Kujang ini diinisiasi oleh Padepokan Seni Pencak Silat Tajur Halang Kopeah Beureum asuhan Andi Alfian Kuswandi.

Kujang Culture Festival diselenggarakan dalam rangka Milangkala (aniversary) Padepokan Seni Pencak Silat Tajur Halang Kopèah Beureum yang ke-9. Acara Kujang Culture Festival sendiri dibagi menjadi dua sesi, yaitu siang dan malam.

BACA JUGA : Pemusnahan BB Narkoba, Imron : Pemkab Cirebon Bakal Tambah Ruang Kreatifitas Generasi Muda

Pada sesi siang acaranya adalah “Panglawungan Pencak”. Pada sesi ini semua paguron Pencak Silat yang hadir berkesempatan untuk menampilkan kepiawaiannya dalam seni ibing pencak silat. Tidak hanya dari sekitaran Cikoneng, paguron silat yang hadir juga banyak dari luar wilayah Cikoneng seperti paguron Aom Tur’at dari Cimaragas, Paguron Pancaran Cimande Kawasen dari Banjarsari, dan banyak lagi yang lain.

Sedangkan sesi kedua dimulai pukul 8 malam. Pada sesi itu berbagai pertunjukan seni budaya ditampilkan. Selain acara inti yaitu Prosesi Milangkala yang ditampilkan oleh anak-anak binaan Sanggar Seni Hanjuang Beureum, pada sesi kedua ini menampilkan juga Teater Bhumi Niskala dari SMAN 1 Sindangkasih yang membawakan lakon “Palagan Bubat”.

Acara Kujang Culture Festival dihadir pula praktisi sekaligus akademisi seni tari, Oos Koswara dari sanggar seni Cupumanik, Sindangkasih yang juga sebagai Asisten Dosen Seni Tari ISBI Bandung yang akrab disapa kang Oos. Beliau didaulat tampil dan tentunya membuat acara yang juga dihadiri oleh Kabid Disbudpora Ciamis itu menjadi kian semarak.

Selain itu, di lokasi acara juga disediakan stan-stan pameran UMKM dan Ekonomi Kreatif. Lapak acesoris khas Sunda menjadi pusat perhatian para pengunjung, bahkan di sekitaran lapangan juga banyak pedagang-pedagang menjajakan jajanan khas pasar malam yang membuat suasana malam menjadi ramai.

Ketua Panitia sekaligus pupuhu padepokan, Andi Alfian Kuswandi menegaskan bahwa penyelenggaraan Kujang Culture Festival ini dimaksudkan untuk memberi ruang kepada para pelaku seni budaya melelui panggung apresiasi.

“Jika tahun-tahun sebelumnya acara Milangkala Padepokan hanya diisi oleh penampilan pencak silat, kali ini saya ingin memberi kesempatan bagi para pelaku seni budaya lain untuk berpartisipasi”. Kata Andi menjelaskan.

“Selama ini kan acara Milangkala dirasa hanya milik keluarga besar padepokan saja, makanya milangkala tahun ini diberi judul Kujang Culture Festival, agar semua orang khususnya masyarakat desa Kujang merasa memiliki terhadap acara ini”. Imbuhnya.

Ditanya soal harapan terhadap acara ini, pria yang lebih dikenal dengan nama Andy Slide ini menjelaskan bahwa harapan terbesarnya adalah menjadikan desa Kujang menjadi desa wisata berbasis seni budaya.

“Saya bersama Kepala Desa Kujang berkomitment untuk menggelar acara ini setiap tahun, harapannya agar event ini menjadi icon sekaligus daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke desa Kujang” pungkasnya.

(Cemoy)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.