Cipelah, Desa Perbatasan Targetkan Komoditas Ternak Sapi Sebagai PADes

sergap.co.id

Kabupaten Bandung— Desa Cipelah Bertempat di RW 03 Lebakpulus Desa Cipelah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, terdapat sekelompok peternak sapi yang diberi tugas untuk mengurus dan mengembangkan pertumbuhan sapi potong sebanyak 4 ekor.

Bacaan Lainnya

Berada di tangan peternak yang sudah berpengalaman, Kepala Desa Cipelah Opan Sopandi melalui Sekretaris Desa, Rosidin, menyatakan bahwa Desa Cipelah menyesuaikan dengan iklim dan ketersediaan pangan ketika akan melaksanakan kegiatan ketahanan pangan.


“Beternak sapi berdasarkan kesepakatan dan prospek yang kita lihat dimana perputaran uangnya lumayan cepat dan menguntungkan” kata Sekdes Rosidin pada media yang berkunjung ke kantor Desa Cipelah, Desa yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur. Rabu (23/1/24).


Pakan ternak atau rumput sangat melimpah hingga diputuskanlah bahwa beternak sapi potong cukup prospektif.


Setiap satu tahun sekali Desa akan menjual sapi dari pos ketahanan pangan senilai dibawah Rp.100 juta pada saat Iedul Adha dimana kebutuhan akan sapi dan domba kurban meningkat dengan tajam.


Pihak Desa membeli 4 ekor sapi untuk diurus oleh kelompok tani hingga layak jual setelah memiliki timbangan yang cukup dan harga yang memadai. Harga sapi potong untuk kurban biasanya di atas 20 juta rupiah.

Dengan sistem bagi hasil bersama para peternak sapi, Sekdes Rosidin merasa yakin bahwa mengembangkan komoditas sapi potong merupakan pilihan yang tepat. Karena sapi cocok berkembang biak di iklim yang dingin di ketinggian seperti di Desa Cipelah.


Luas Desa Cipelah membentang bersebelahan dengan Desa Sukaresmi dan Indragiri di Kabupaten Bandung,membuatnya dikenal sebagai Desa terjauh. Namu. Pemandangan menuju ke Desa Cipelah dari arah Kebun Sinunra sungguh luar biasa,sangat mirip dengan pemandangan di Negeri Swiss. Para wisatawan yang akan ke Curug Citambur akan melewati pemandangan hamparan hijau kebun teh sejauh mata memandang.


Selain mengembangkan ternak sapi, lanjut Sekdes Rosidin, Cipelah juga mulai melangkah ke arah pariwisata. Banyak spot spot indah untuk wisata yang belum dikembangkan secara maksimal karena beberapa kendala. Diantaranya pengembangan wisata Curug Tilu, terkendala debit air terjun yang menyusut saat kemarau dan airnya melimpah saat musim hujan.


Kedua sektor tersebut, yaitu Peternakan dan pariwisata akan dikembangkan sebagai potensi PADes..semua akan berjalan secara bertahap.


“Untuk saat ini kita fokuskan dulu ke program ketahanan pangan, yaitu peternakan sapi. Untuk 2023 ini baru ada 4 ekor sapi, I sya Allah tahun depan akan kebih banyak. Parameternya adalah keberhasilan dalam beternak itu sendiri. Insya Allah ternak sapi potong di Cipelah akan berkelanjutan, hingga bisa membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian keluarga” tutup Sekdes Rosidin seraya menyebutkan bahwa anggaran ketahanan pangan Desa Cipelah termasuk kecil yaitu senilai Rp.79 juta rupiah.

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.