Desa Sukaluyu Menjadi Desa Tangguh Bencana

Sergap.co.id

Kabupaten Bandung–
Cuaca ekstrim saat ini dimana hujan turun setiap hari, bahkan dari pagi hingga malam, mengakibatkan bencana banjir diberbagai daerah. Tak terkecuali Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Struktur bentang alam Desa Sukaluyu yang bergelombang dan berbukit dengan kondisi tanah yang rawan longsor membuat Desa Sukaluyu menjadi Desa Tangguh Bencana.

Bacaan Lainnya


“Ada beberapa titik yang rawan longsor, bahkan tahun kemarinpun ada wilayah yang terkena longsor saat curah hujan tinggi seperti sekarang. Maka dari itu Desa Sukaluyu menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana)” kata Kepala Desa Sukaluyu H. Asep Koswara A.Md yang diwakili oleh Sekretaris Desa Sukaluyu, Asep Taryana.
Bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Bandung, pemerintah Desa mengadakan pelatihan kebencanaan guna mengantisipasi keadaan bencana, mengevakusi masyarakat maupun hal hal lainnya termasuk menyediakan peralatan kebencanaan dan mitigasi bencana. Junat (12/1/24).


Peningkatan kapasitas Desa Tangguh Bencana ini dinilai sangat tepat di musim dengan cuaca ekstrem seperti sekarang, karena menurutnya bencana selalu ada dalam skala kecil.


“Kita harus berjaga jaga menghadapi hal hal yang tidak diinginkan agar saat ada bencana langsung bisa diatasi dengan cepat” lanjut Sekretaris Desa Asep Taryana.
Selain meningkatkan kapasitas menjadi Desa Tangguh Bencana, pemerintahan Desa Sukaluyu melalui anggaran pos Ketahanan Pangan, membangun Jalan Usaha Tani sepanjang 280 meter, guna memudahkan masyakarat dalam mengangkut kebutuhan pertanian seperti pupuk mauoun hasil tani.


“Yang dinamakan Jalan Usaha Tani itu dibangun dari lingkungan pendusuk menuju ke wilayah pertanian atau hutan”lanjutnya.
Disamping membangun Jalan Usaha Tani, fihknya juga mengembangkan komoditas teh dan kopi berdasarkan kesepakatan dengan masyarakat. Karena hingga saat ini kebutuhan atau pasar teh dan kopi masih tinggi. Pengembangan dua komoditas tersebut dilakukan di lahan kebun milik warga, dengan siatem bagi hasil, untuk nanti digulirkan kembali pada kelompok teh atau kopi yang lain, shingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas.Kedepan Asep Taryana berharap program ini akan berkelanjutan hingga benar benar bisa dirasakan oleh masyarakat.

(zar)**

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.