SERGAP.CO.ID
PADANG, || Dr. Hj. Lisda Hendrajoni S.E,M.M.Tr kembali kembali terpilih memimpin DPP Lembaga Seni dan Qasida Indonesia (LASQI) masa bakti 2023-2028. Hal tersebut sesuai dalam dalam Musyawarah Nasional (Munas) V LASQI yang berlangsung di Wisma Haji, Padang, Sumatera Barat pada Selasa (28/11).
Lisda mendapat mandat dari peserta Munas yang secara aklamasi meminta anggota DPR RI dari partai NasDem ini menjadi Ketua Umum LASQI.
Sidang Munas yang dipimpin Syarief Panji, S. H. M.H bersama sekretaris Dra Hj Megawati Mahmud dan Gunawan Parikesit, S. H tidak mengalami kesulitan dalam memimpin sidang Munas, sebab semua peserta meminta agar Hj Lisda untuk dapat meneruskan kembali selama 5 tahun kedepan memimpin Lembaga yang berdiri sejak 1970 ini.
“Terimakasih untuk semua peserta Munas, “tutur pimpinan sidang Syarief Panjhi.
Seusai Munas, Lisda menyampaikan atensi dan penghargaan kepada seluruh peserta Munas yang telah memberikan kepercayaan dirinya untuk memimpin Lasqi lima tahun ke depan. “Kepercayaan ini akan saya jaga dan laksanakan program Lasqi bersama-sama pengurus mendatang,” katanya.
Lisda yang juga merupakan Anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Barat I tersebut, mengaku keberhasilan pengurus mendatang tidak bisa dilakukan seorang ketua saja, tetapi memerlukan kerja sama semua pengurus. “Pola komunikasi dan kolektif colegial ini yang akan dilakukan dalam 5 tahun ke depan, ” imbuhnya.
Ketua DPW LASQI Bali, Siti Amelia menilai sangat tepat peserta Munas memberikan amanah LASQI kepada Hj Lisda yang telah menorehkan prestasi maksimal tiga tahun lalu. “Kami ingin LASQI ini maju lima tahun ke depan dipimpin Hj Lisda, “ujar caleg Nasdem Dapil Kuta Utara Badung ini.
Untuk melengkapi kompososi pengurus DPP Lembaga Seni dan Qasida Indonesia (LASQI) Munas V meminta Lisda selama 30 hari kedepan untuk menyusun kepengurusan. Lisda dibantu 6 orang anggota formatur di antaranya mantan Sekjen LASQI, Drs. Baharuddin H Tanriwali, M. Si, Dr. Hj. Euis Sri mulyani, M. Si, Syarief Panji, SH, MH, Dra. Hj. Megawati Mahmud, Drs.H.Ismail Usman, MM dan Drs. K. H. Amiruddin Syabil.
Di sisi lain Hj Lisda mengajak untuk mengingat dan mengenang kembali pada sejarah awal dan cita-cita yang diusung LASQI. Kesenian qasidah hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia sebagai bentuk kesenian dan budaya yang harus senantiasa dilestarikan dan dikembangkan.
Menurutnya, masyarakat Indonesia memiliki antusiasme yang besar dan mengakar terhadap kesenian qasidah tersebut. Atas dasar antusiasme masyarakat yang besar tersebut, maka dibentuklah suatu wadah kesenian untuk menghimpun dan mengembangkan minat, potensi, dan keterampilan dari para seniman qasidah dalam bentuk Lembaga Seni Qasidah Indonesia atau yang biasa disingkat dengan sebutan LASQI. Keberadaan LASQI sejak terbentuk pada 1970 dengan nama Seni Qasidah Tradisional Rebana hingga saat ini telah banyak mengalami dinamika dan memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi Indonesia.
“Saya berharap agar LASQI senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat, antusiasme umat, melalui dakwah dan kerja nyata di jalur kesenian,” harap Lisda Hendrajoni Anggota Komisi X DPR RI.
( Wempi Hardi)