SERGAP.CO.ID
KUPANG, || Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTT memperingati hari ulang tahun Ke-78 dan Hari Guru Nasional (HGN) Ke-29 di auditorium Universitas Cendana Kupang.
Di hari puncak perayaan kegiatan tersebut, disamping sambutan-sambutan juga diisi dengan tarian penerimaan pengurus dan, Ketua DPRD NTT, Forkopimda NTT, yel-yel PGRI sebagai pemberi semangat, pengisian acara selingan dengan tarian dan lagu-lagu.
Turut hadir ketua DPRD Provinsi NTT,Emelia Julia Nomleni,anggota DPD RI, Paul Liyanto, Esthon Foenay, Forkompinda, TNI AD, AL, AU, Polri,Kejaksaan, dan Pengurus PGRI Prov/Kota/Kabupaten se- Kota Kupang.
Ketua DPRD selaku Perwakilan Provinsi NTT, Emelia Julia Nomleni mengatakan ia bangga menjadi anak seorang guru dimana awal mula bapak seorang Kepsek SMPN 1 Kota Kupang, untuk itu momentum HUT PGRI dan Kopri mengapresiasi profesi guru dimana mendidik anak-anak menjadi baik.
” Tantangan terberat dari guru adalah tidak muda, di haruskan mampu mempunyai hubungan komunikasi dengan para orang tua’” Ungkapnya.
Dirinya berharap PGRI dapat melakukan komunikasi dengan pemerintah untuk membantu kebutuhan guru-guru.
Dan juga pihak pemerintah dalam rangka menyediakan fasilitas anggaran lewat spesifik yang diperuntukkan dalam bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur .
Lebih lanjut sesuai dengan Thema” Transformasi Guru Wujudkan Indonesia Maju” ia berharap para guru harus tahu bahkan siap dengan segala tantangan tentu tidaklah mudah mengingat komunikasi terbuka tentu dituntut para guru bisa lebih dari siswa.
” kita berharap lewat transformasi terjadi bisa menguatkan para guru bisa bekerja lebih baik dan lebih maksimal. Saya juga mengimbau juga peran masyarakat khususnya orangtua harus menopang setiap guru untuk mentransformasikan sesuatu juga kepada anaknya” jelasnya.
Dirinya berpesan masa depan anak-anak kita menjadi tanggung jawab guru dimana masa depan generasi berada ditangan para guru.
Momentum ini guru tidak dapat berjuang sendiri harus didukung oleh kehadiran organisasi maka bisa terbang mencapai tujuan.
” Akhir kata saya mengucapkan selmat hari raya guru, Hidup Guru, Hidup PGRI!” tutupnya.
Hal senada disampaikan juga oleh Ketua PGRI Provinsi NTT, Dr. Samuel Haning mengatakan Guru adalah pelopor jembatan pembangunan dimana melahirkan orang-orang sukses bagi Negara.
Tanpa guru tidak Ada Guru karena guru akan menciptakan guru, lurah, kepala dinas, bupati, Gubernur dan presiden.
D mata orang sukses sosok guru adalah bagian terbesar dari kesuksesan seseorang untuk itu kepedulian akan nasib,kesejahteraan guru merupakan bentuk kepedulian sehingga para guru dapat dengan segenap hati mendidik anak bangsa.
” Memang masih banyak Fenomena pengeluhan diskriminatif hak- hak guru terjadi di daerah kita maka saya selaku Ketua PGRI Provinsi NTT bersama para guru akan berjuang memperjuangkan hak guru. ” Tegasnya.
Ia meminta bagi seluruh guru- guru yang mengalami masalah hak-haknya dalam bentuk apapun yang dirugikan bisa melaporkan kepada Pihak PGRI sehingga bisa dibantu.
” bagi guru- guru yang merasakan didiskriminasikan bentuk apa saja, kumpul data dan saya akan turun dan pantau agar benar-benar hak guru dapat terlaksana dengan baik” Ungkapnya.
Kedepannya PGRI akan membuka online teleconference untuk menampung keluhan para guru yang terjadi.
dak muda, di haruskan mampu mempunyai hubungan komunikasi dengan para orang tua’” Ungkapnya.
Dirinya berharap PGRI dapat melakukan komunikasi dengan pemerintah untuk membantu kebutuhan guru-guru.
(Dessy)