Simak Kata Markus Muka Rawa: “Kita Bersatu Diperhitungkan, Kita Bercerai Diremehkan

SERGAP.CO.ID

MBILUR, || | Lima desa di wilayah selatan kecamatan Umbu Ratu Nggay sampai dengan saat ini masih berperan sebagai kecamatan pembantu dari kecamatan lain atau dari wilayah lain.Karena wilayah ini sering di jadikan tempat penambahan suara sisa dari para caleg dari kecamatan lain sehingga wilayah lima desa tidak permah mendapat kursi selama 3 peripde ini.

Bacaan Lainnya

Ole karena itu menghadapi pemilu nanti tanggal 14 Pebruari tahun 2024 nanti saya sebagai caleg dari partai Golkar Dapil 2 kabupaten Sumba Tengah periode 2024-2029 nomor urut 8 atas nama Markus Muka Rawa yang berasal dari lima desa ini saya mohon keluarga dan saudara saudara saya untuk bersatu.

Sehingga wilayah ini terwakili yang berimbas pada terjawabnya semua aspirasi yang boleh di katakan sudah merupakan usul yang mati karena sebatas diusulkan tetapi tidak pernah di tindak lanjuti di level yang lebih tinggi,”tutur Markus M.Rawa

Hal ini di sebabkan karena tidak pernah ada pejabat eselon 2 yang duduk di kabupaten sudah demikian di tambah lagi tidak ada anggota DPRD yang duduk dari wilayah ini,maka sangat ketinggalan kereta pembangunan selama ini.Ketidak terwakilinya wilayah ini di sebabkan karena sifat masyarakat yang gampang di rayu gombal dengan di berikan hadiah, atau mengaku sebagai keluarga kandung dari wilayah lain seraya mengabaikan tetangga terdekat sehingga selalu gagal setiap pemilu.

Para anggota DPRD yang terpilih walaupun mereka mendapat dukungan suara dari wilayah ini,tetapi ketika mereka duduk tidak pernah bertahan dalam mengagendakan sejumlah usulan yang menyangkut aspirasi dari masyarakat di wilayah yang di maksud.Sehingga terkesan sepi pembangunan.

Melalui siaran ini saya mohon semua masyarakat yang berada di lima desa perlu sudah merubah cara memilih sehingga ada perubahan.Adapun nama-nama lima desa yang di maksud yaitu desa Mbilur Pangadu,desa Ngadu Olu,desa Prai Karoku Jangga,desa Padira Tana,dan desa Soru.

Maju mundurnya sebuah wilayah tidak bisa kita bebankan kepada orang luar,saya sebagai putra dari tempat ini merasa bertanggung jawab untuk memajukan wilayah ini,namun jika sikap pemilu tidak pernah berubah maka apa yang menjadi cita cita saya dengan pribahasa mengatakan jauh panggang dari api atau bagaikan pungguk yang merindukan bulan, tapi tidak pernah tercapai,”itulah kata mutiara Markus Muka Rawa

(M.M.R)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.