SERGAP.CO.ID
KAB. CIREBON || Penjabat (Pj) Bupati Cirebon mempunyai tugas dan tanggung jawab berat karena berada dalam situasi pesta politik Pemilu 2024.
Dari pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (pileg), sampai pemilihan bupati (pilbup) serta pemilihan gubernur (pilgub).
Karena itu, penjabat bupati nanti harus punya pengalaman dan kematangan dalam menghadapi situasi yang berat sehingga kondusivitas tetap terjaga.
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, M. Luthfi mengakui, pentingnya menjaga sinergitas antara unsur forum komunikasi pimpinan daerah. Pj bupati juga harus bisa membangun komunikasi yang baik dengan berbagai elemen.
“Menjaga sinergitas dalam kondisi sedang pesta politik itu sangat penting, di sini perlu figur yang handal dan berpengalaman,” katanya kepada para wartawan, Kamis (7/9/2023).
Ditanya siapa figur itu, ketua DPRD menerangkan, yang penting terpenuhi dulu syarat administratifnya. Setelah memenuhi persyaratan, kemudian diajukan pihak DPRD ke Provinsi Jawa Barat.
“Belum bicara figur, kami masih menginventarisir siapa-siapa saja pejabat yang memenuhi syarat. Kita juga menunggu akhir masa jabatan (AMJ) Bupati Cirebon, H. Imron,” lanjut politisi PKB ini.
Disinggung nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmy Rivai dan Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) yang pernah menjabat sekda yakni Rahmat Sutrisno, Luthfi menyebut, keduanya punya peluang.
“Pak Hilmy dan Pak Rahmat sama-sama oke, dengan jam terbang dan kemampuan masing-masing yang mumpuni. Tapi, kita lihat nanti perkembangannya,” ujar ketua dewan.
Ia berpendapat, Pj bupati sebaiknya mengetahui dan memahami persoalan-persoalan yang dihadapi di Kabupaten Cirebon. Ada banyak persoalan yang perlu segera diatasi dan diselesaikan. Soal kemiskinan ekstrim, pengangguran, infrastruktur dan beberapa persoalan lain (Agus).