SERGAP.CO.ID
MATARAM || UPKepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTB, Ir. H. Mohammad Rum, MT memberikan keterangan pers terkait Realisasi Investasi selama triwulan I di NTB, Jum’at (19/5/2023).
“Sejak 2019, target investasi NTB terus mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Target ini dibarengi dengan peningkatan realisasi investasi setiap tahunnya” ucap H. Rum.
“Di tahun 2022, realisasi mencapai Rp. 21,6 triliun. Dan tahun 2023, target RPJMD Rp. 17,8 T dan target Nasional Rp. 22,8 T” lanjut H. Rum.
“Sampai dengan triwulan I tahun 2023 realisasi investasi sudah Rp. 7,8 T. Realisasi 7,8 triliun ini merupakan nilai dari kegiatan kontruksi. Jadi dampak yang merasakan langsung masyarakat pada sektor jasa konstruksi. Dan banyaknya serapan 2.701 tenaga kerja lokal memberikan kesejahteraan bagi masyarakat”.
Dari jenis penanam modal, Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) memberikan kontribusi tertinggi dengan realisasi Rp. 6,36 T dan Penanam Modal Asing (PMA) Rp. 1,46 T.
Berdasarkan sektor, terbesar di sektor ESDM dengan nilai realisasi investasi Rp. 3,3 T, kemudian pariwisata dan ekonomi kreatif Rp. 2,8 T dan sektor perindustrian Rp. 919 milyar, selebihnya terbagi rata dari sektor perdagangan dan transportasi.
Jika setiap triwulan realisasi tidak jauh dari Rp. 7 T, maka pada akhir tahun saya optimis akan melampaui target” ucap H. Rum.
Rasa optimis ini bukan tanpa alasan, pasalnya beberapa investor besar sedang melakukan pengembangan investasi, seperti Smelter di KSB, tambang Sumbawa Timur Mining (STM) di Dompu, kereta gantung di Lombok Barat dan KEK Mandalika di Lombok Tengah.
H. Rum juga menegaskan agar tidak mudah terpengaruh berita negatif yang beredar di media sebelum mendengar penjelasan darinya selaku ujung tombak pemerintah dalam investasi di NTB.
Diharapkan investasi ini memberikan dampak ekonomi di daerah, baik berupa peningkatan serapan tenaga kerja lokal dan pemenuhan logistik investor menggunakan hasil produk UMKM lokal.
(Obama)