CIMAHI || Secara serentak Partai NasDem seluruh Indonesia mendaftarkan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) .
Begitu pula Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Cimahi, Ketua DPD Partai NasDem, H Enang Sahri Lukmansyah mendorong ratusan Kader dan pengurus Nasdem Kota Cimahi mendaftarkan Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) ke KPU Kota Cimahi, Jalan Pesantren Cimahi Utara, Kamis (11/5/2023).
Secara unik dalam melakukan pendaftaran Nasdem Kota Cimahi ke KPU dengan cara menaiki Sisingaan dan delman dengan diiringi konvoi mobil dan motor. Para kader Nasdem Kota Cimahi pun turut berjoged mengiringi alunan musik Sisingaan.
Seperti yang diungkapkan oleh Enang Sahri, secara serentak Partai NasDem dari Pusat sampai daerah Kabupaten dan Kota mendaftarkan Bacalegnya ke KPU.
”Kami telah mendaftarkan Bacaleg Kami sebanyak 45 orang, dan hal ini juga sudah dilengkapi di setiap dapil dan keterisian kuota perempuan sebanyak 30 persen,” terang Enang.
Bahkan kata Enang pula, pihaknya memiliki mekanisme internal dalam penyusunan nomor urut Bacaleg. Mulai dari pendidikan, elektabilitas, dan berbagai poin lainnya menjadi bobot penilaian dan penentuan nomor urut.
”Semuanya ada 6 lembar kerja yang harus diisi dan jadi bobot penilaian. Dan kami tegaskan tidak ada uang sepeserpun untuk mendaftar di Nasdem. Kami membuktikan bahwa politik itu tanpa mahar,”tegas Enang.
Untuk profil Bacaleg yang didaftarkan ke KPU ini, kata dia, sudah mewakili keragaman profesi dan identitas masyarakat Cimahi.
Pasalnya, ada bacaleg yang berasal dari kalangan pengusaha, pensiunan ASN, guru dan TNI termasuk kalangan anak muda. ”Nasdem terbuka untuk siapapun yang ingin membangun Kota Cimahi,”ungkap dia.
Dengan komposisi Bacaleg ini, Enang mengaku optimis bahwa Nasdem akan bisa meraih target 8 kursi DPRD Kota Cimahi dalam Pemilu 2024 nanti.
Saat ditanyakan mengenai penggunaan sisingaan dan delman dalam proses pendaftaran Bacaleg ini, Enang menjelaskan bahwa ini merupakan pembuktian bahwa pihaknya sangat peduli dengan kelestarian budaya.
”Cimahi pun memiliki budaya yang harus dilestarikan, sisingaan ini salah satunya,” tandas Dia.
(Dw**)