SERGAP.CO.ID
BANJARSARI, || Geliat penambangan Batu Bara yang beroprasi di wilayah Nerapi Area Lahat ini.banyak menimbulkan gejolak baik sosial ekonomi juga dampak lingkungan warga setempat
Dari sosial warga yang tadi nya tingkat kesateraan ekonomi berubah drahtis.sekarang warga yang ada disini banyak yang menjadi meningkat di bidang ekonomi dan sumber daya manusia pengangguran sudah sangat rendah sekali.warga setempat mempunyai pekerjaan yang tetap.
Seiring dengan kesejateraan warga muncul lagi gangguan dampak dari batu bara ini yaitu debu yg di ekplotasi dari truk angkutan angkutan yang menebarkan debu sepanjang jalan negara lintas sumatera.warga yang terdampak debu batu bara tersebut adalah warga yang berdomisili di sepanjang jalan lintas sumatera yang mana sebetul nya kenderaan batu bara di larang melintas di jalan umum milik negara. (SK Gubernur sumsel)yang hanya di perbolehkan untuk melintas dari pukul 18.00 wib hingga pukul 06.00 dini hari serta mempunyai jalan khusus setiap pemegang IUP
Namun fakta di lapangan lain.debu yang bertaburan di jalan lintas bukan juga memberikan dampak bagi warga yang tinggal di pinggir jalan namun pengguna jalan ikut berdampak.
Karena dampak debu di sejang jalan lintas sumatera sudah di atas ambang batas.
Dalam hal ini warga yang terdampak pun perlu kesehatan dalam kwhidupan sehari hari dan mulai bermunculan Ormas Ormas serta Forum Forum yang ada di sekitar Merapi Area guna untuk menyambung kan keluhan dan aspirasi nya terhadap perusahaan perusahaan yang terkait dari penambangan batu barq.dan di sepakati lah bahwa perusahaan menyiapkan bantuan kompensasi terhadap warga.
Kompensasi ini awal nya berjalan baik namun di tengah jalan masih ada dari pihak perusahaan yang nakal namun masih bisah di fasilitasi oleh pihak Polres Lahat maupun Pemda Lahat
Hingga warga yang terdampak masih bisa di atasi tampak gejolak.
Menurut Ketua Umum Forum Perjuangan Masyarakat Merapi Timur Aminudin.
(Berdiri pada thn 2003 terdaftar di Depkumham RI)kami dengan ada nya bermunculan Organisasi Masyarakat dan ada juga yang mengataskan Komunitas Warga Merapi tersebut untuk ikut menyalurkan dana maupun Beras sembako dari Perusahaan terhadap warga yang terdampak. Saya berseta Organisasi FPMMT ini stanby dan sambil monitor kinerja mereka .ujar Aminudin
Namun sejalan dengan berkembang oprasional Penambangan tersebut
Muncul masalah baru dari kegiatan pengurus yang menyalurkan dana kompensasi dampak debu
Masih banyak warga yang terdampak Debu mengeluh serta melaporkan dengan saya sebagai ketua FPMMT bahwa mereka belum perna menerima bantuan kompenssi dari perusahaan.imbu nya
Dalam penilaian saya bahwa kelompok kelompok ini yang di Amanatkan oleh perusahaan batu bara untuk menyalurkan kompensasi di duga tidak adil dan merata.ini akan menimbulkan gejolak kecemburuan sosial bagi warga yang terdampak debu.
“Kita warga Merapi Area menhendaki agar dengan ada invetasi perusahaan batu bara yang berbisnis disini berjalan baik dan maju namun warga juga berharap bisa bermitra dengan pihak pwrusahaan..Masyarakat juga merasa terlindung hidup sejatera tampa gejolak”
Saya sebagai ketua Umum Forum yang tertua di Merapi Timur ini .mengharapkan terhadap pihak perusahaan yang telah menyalurkan dana kompensasi dampak debu ini untuk meng Evaluasi dan menghentikan sementara serta di Audit ke pihak pengurus dalam proses penyaluran nya apakah sudah berjalan dengan baik dan benar susuai Amanah Perusahqaqn atau tidak kalau memang ada indikasi salah penggunaan nya harus di proses secara hukum supaya terjadi gejolak baru antara warga dengan pihak perusahaan.ini harus di koordinasikan lagi antara pihak perusahaan dan pemerintah.tegas Aminudin.
( Hr/Tim)