Hj. Nurhayati Arahkan Masyarakat Dalam Pola Makan Sehat

SERGAP.CO.ID

KAB. TASIKMALAYA, || Hj Nurhayati anggota DPR-RI Komisi IX melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terkait pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) obat & makanan.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berlambang Ka’bah itu bekerja sama dengan Badan POM dari balai besar pengawas obat dan makanan di Bandung. Dan sosialisasi berlokasi di Gedung Dakwah Islam (GDI) Kecamatan Jamanis.

Hj Nurhayati anggota DPR-RI komisi IX mendukung agar masyarakat mengkonsumsi pangan aman dengan menerapkan 5 kunci keamanan pangan.

“Diantaranya, satu harus menjaga kebersihan, kedua pisahkan pangan matang dari pangan mentah, ketiga masaklah dengan benar, keempat jagalah pangan pada suhu aman. Suhu pertumbuhan bakteri dari 5°c-60°c (danger zone). Kelima, gunakan air dan bahan baku yang aman.”Ucap Hj Nurhayati, Selasa (11/4/2023).

Berbicara soal kesehatan, ungkap Hj Nurhayati, tentu erat kaitannya dengan asupan alias pangan. You are what you eat? Istilah ini bukan hanya sekedar jargon belaka. Tetapi, untuk mendapatkan kesehatan yang mutlak, asupan pangan memang harus bergizi dan berkualitas.

“Keamanan pangan adalah semua kondisi dan upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah pangan tercemar cemaran biologis dan kimia yang dapat membahayakan kesehatan.”Terangnya

“Harapan besar masyarakat makin cerdas dalam memilih pangan, makanan yang aman untuk masyarakat sekarang ini. Dikarenakan banyak sekali ditemukan makanan yang berbahaya, yang mengandung zat-zat kimia, cemar cemaran biologis maupun fsikis.”Ujarnya

Menurutnya, Pemerintah Daerah harus merenovasi pasar-pasar tradisional sehingga pasar pasar agar higenis, bersih, dan yang kering suapaya dipisahkan, agar ada zonasi diantara yang kering dan basah.

Politikus lambang Ka’bah menilai bahwa persentase tertinggi yang paling rentan itu di Pasar Tradisional. Karena, banyak makanan mengandung boraks, formalin, zat-zat pewarna itu banyak di gunakan di ikan asin, cumi, asin, ikan teri, dan ayam.

“Ayam juga banyak diberikan formalin, apabila ayamnya sudah tak laku supaya tak menimbulkan bau. Mereka yang curang akan menyampur dengan zat-zat kimia itu yang harus di ketahui oleh masyarakat.”Tegasnya

Ia menyebutkan sebaiknya Pemerintah Daerah (Pemda) harus melakukan pengecekan terhadap barang-barang yang di jual di Pasar Tradisional.

“Ya, biasanya terdapat barang yang palsu dan illegal. Karena peredaranya sulit di lacak, walaupun BPOM pun kami dorong untuk selalu siber patrol lebih ditingkatkan.”Tuturnya

Untuk mencegahnya, masyarakat harus cerdas, kalau tidak ada pembelinya, maka tidak ada pula penjualnnya

Sementara itu, Komisi IX itu bermitra kerja dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), BPOM, Kemnaker, Mitra Ketenaga Kerjaan, BPJS Kesehatan, BP2MI, dan BPJS Ketenagakerjaan.

(M Ali)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.