SERGAP.CO.ID
KAB. KUNINGAN, || Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi menghadirkan media sosial yang membuat banyak orang tidak bisa lepas darinya, dengan segala kemudahan yang didapatkan. Tapi dari hal tersebut, tentunya juga harus diiringi dengan sikap dan perilaku bijak dalam menggunakan media sosial.
Hal itulah yang menjadikan alasan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan memberikan pelatihan bijak menggunakan media sosial, selain itu pelatihan juga pengelolaan website di Desa Gunungsari, Kecamatan Cimahi sebagai lokasi Desa Binaan Terpadu Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) hadir Kepala Desa setempat Wawan Darnawan, ST. Senin (12/3/2023)
Kabid Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Kabupaten Kuningan Anwar Nasihin, S.Sos, M.Si dalam pemaparan materinya mengatakan, komunikasi di era digital sekarang, prosesnya cepat dan mudah, jadi sebagai pengguna Medsos harus bijak bermedia sosial, jangan sampai menyebabkan pengaruh buruk terhadap pribadi kita atau organisasi.
Anwar menyampaikan, kehadiran media sosial di tengah kehidupan bermasyarakat memiliki sisi baik dan ancamannya tersendiri. Ketika sudah memiliki bekal berupa pemahaman yang tepat maka media sosial bisa membawa banyak manfaat.
“Jadikan media sosial dimulai dari milik kita pribadi ini sebagai alat untuk memberikan informasi yang baik, bisa juga sebagai media untuk organisasi atau pengembangan usaha. Supaya orang-orang terdekat, masyarakat lebih luas bisa tahu kegiatan apa saja yang ada dan bisa disampaikan juga ke pemerintah yang dapat dijadikan sebagai bahan kebijakan,” jelasnya.
Anwar berharap, melalui kegiatan ini bisa memunculkan semangat untuk bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial di platform apapun itu. Ancaman yang bisa merugikan pengguna ketika tidak bijak dan berhati-hati di medsos. Baik sebagai konsumen informasi ataupun produsen konten itu sendiri. Maka saat beraktivitas di media sosial, jadilah diri kita yang tahu soal etika bermedsos.
“Ada empat pilar literasi digital, pilar ini memberikan pemahaman untuk mendukung transformasi digital, yaitu digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Digital Culture merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika di ruang digital.
Ada beberapa etika dalam bermedia sosial, Anwar menyebutkan seperti pergunakan bahasa yang baik, sehingga tidak menimbulkan resiko kesalahpahaman. Hindari Penyebaran SARA, Pornografi dan Aksi Kekerasan, sebisa mungkin hindari menyebarkan informasi yang mengandung unsur SARA (Suku, Agama dan Ras).
Disamping itu Kroscek Kebenaran Berita, waspada ketika menerima suatu informasi yang bertujuan menjatuhkan nama baik seseorang atau lembaga dengan menyebarkan berita yang hasil rekayasa (Hoaks), jadi awas Hoaks kalau cuma katanya cek dulu faktanya. Menghargai hasil karya orang lain, dan Jangan terlalu mengumbar informasi pribadi, hal ini akan menjadi informasi bagi mereka yang ingin melakukan tindak kejahatan.
Adapun pelatihan Pengelolaan Website, Kabid Aplikasi Informatika (Aptika) Hj.Engking Sarki,S.Sos menuturkan pelatihan ini guna meningkatkan keterampilan dalam membuat, mengolah, mengelola, menyalurkan, dan mendistribusikan informasi melalui website dengan tepat dan menarik. Apalagi sekarang ini hampir setiap desa memiliki website sendiri.
(Agus M)