SERGAP.CO.ID
KOTA BIMA NTB || Nisfu Syaban adalah malam istimewa yang terletak di tengah bulan Syakban. Dikaji secara harfiah, Nisfu Syaban berarti hari pertengahan bulan Syakban, yakni pada 15 Syakban.
Pada malam ini, semua umat muslim yang mengerjakan ibadah akan mendapat pengampunan dosa dari Allah SWT. Namun, ada orang-orang yang dikecualikan dari ampunan-Nya.
Dilansir dari berita detik.news, Rabu (8/3/2023), Siapa saja orang-orang yang tidak mendapat ampunan Allah SWT tersebut? Berikut penjelasannya.
- Orang yang Musyrik dan Penyebar Kebencian
Diambil dari hadis riwayat Ibnu Hibban, saat Nisfu Syaban tiba, semua dosa umat muslim akan diampuni oleh Allah SWT. Namun, diberikan pengecualian kepada orang yang disebutkan dalam hadis di bawah ini:
“Allah merahmati para hamba-Nya di malam Nisfu Syaban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap Muslim lain karena urusan duniawi.” (HR Ibnu Hibban, ath-Thabarani dan al-Baihaqi).
Walaupun hadis di atas daif atau lemah, masih tetap bisa diamalkan karena kelemahannya tidak terlalu parah. Hal ini merupakan pendapat mayoritas ulama hadis sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Taqrib-nya.
Dalam hal ini, orang yang menduakan Allah SWT tidak akan mendapat ampunan dari-Nya. Sama halnya dengan umat muslim yang menebar kebencian, iri dengki, dan permusuhan di antara sesama umat muslim, mereka juga tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT.
Adapun hadis lain yang juga memperkuat pernyataan ini adalah
“Rasulullah SAW bersabda, ‘(Rahmat) Allah SWT turun di malam Nisfu Syaban maka Allah lakan mengampuni semua orang kecuali orang yang di dalam hatinya ada kebencian kepada saudaranya dan orang yang menyekutukan Allah SWT.’” (Diriwayatkan oleh Daruquthni dalam as-Sunnah dan Ibnu Khuzaimah dalam at-Tauhid, hasan menurut al-Hafidz Ibnu Hajar).
Al-Hafidz Ibnu Hajar juga meriwayatkan hadis yang serupa dari Katsir bin Murrah:
Dari Katsir bin Murrah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Tuhan kalian melihat di malam Nishfu Sya’ban kepada hamban-Nya, maka Ia memberi ampunan kepada mereka semuanya kecuali orang yang menyekutukan Allah SWT dan memutus kekerabatan.” (Al-Mathalib Al-Aliyah 3/242).
Oleh karena itu, sebelum kemuliaan bulan Syakban berakhir, marilah kita bersama memaafkan saudara-saudari kita sesama muslim serta bersikap pemaaf dan berlapang dada agar dosa kita bisa diampuni oleh Allah SWT.
- Para Pelacur dan Penarik Pajak
Diriwayatkan dari sebuah hadis bahwa para pekerja susila dan penarik pajak juga akan dikecualikan oleh Allah SWT untuk mendapatkan ampunannya.
“Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya (rahmat) Allah SWT mendekat kepada hambanya (di malam Nisfu Syaban), maka mengampuni orang yang meminta ampunan, kecuali pelacur dan penarik pajak.” (HR al-Thabrani dalam al-Kabir dan Ibnu ‘Adi dari Utsman bin Abi al-‘Ash. Syekh al-Munawi berkata, “Perawinya terpercaya.” Baca Syarah al-Jami’ ash-Shaghir 1/551).
Persoalan mengenai penarikan pajak ini sebelumnya sudah berjalan cukup alot di kalangan ulama. Beberapa ulama memperbolehkan mutlak dan ada yang memperbolehkan bersyarat. Namun, ada juga yang tidak memperbolehkannya secara mutlak tanpa syarat karena Rasulullah telah bersabda,
“Tidak masuk surga para penarik pajak.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
- Membunuh Orang Tua dan Berzina
Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, dosa-dosa yang tergolong sebagai dosa besar juga tidak akan diampuni dan patut dijauhi pada malam-malam pengampunan dosa seperti di malam Nisfu Syaban dan juga malam-malam pengampunan yang lain.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat Bukhari, Tirmidzi, dan An-Nasa’i dari Ibnu Mas’ud yang artinya:
“Abdullah bin Mas’ud bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling berat?’ Kemudian Rasulullah menjawab, ‘menjadikan suatu hal sebagai persamaan dari Allah yang telah menciptakanmu (syirik).’ Kemudian Abdullah berkata, ‘Apalagi wahai Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Membunuh orang tuamu karena engkau takut dia makan bersamamu.’ Abdullah bertanya lagi, ‘Kemudian apalagi wahai Rasul?’ ‘Kamu berzina dengan istri tetanggamu.’”
Itulah dia orang-orang yang tidak diampuni dosanya oleh Allah SWT ketika malam Nisfu Syaban tiba. Namun, dosa-dosa tersebut tetap bisa diampuni oleh Allah apabila bertaubat dengan sungguh-sungguh yakni dengan taubat nasuha. Wallahu a’lam.
(Editor: Obama)