Kenapa Pemerintah Tidak Cetak Uang Sebanyak-banyaknya dan Dibagikan ke Rakyat?

SERGAP. CO.ID

JAKARTA || Salah satu hak negara adalah mencetak uang. Negara adalah satu-satunya lembaga yang berhak mencetak uang, hal ini akan dilakukan oleh bank sentral di setiap negara, demikian dikutip dari buku berjudul ‘Keuangan Negara’ oleh Pandapotan Ritonga, S.E., M.Si.

Bank Indonesia (BI) merupakan lembaga yang menerbitkan uang Rupiah di Indonesia. Uang yang diterbitkan oleh BI pun beragam, mulai dari uang kertas hingga uang logam.

Dalam menerbitkan uang, Bank Indonesia tentunya menjaga kualitas dan keamanan Rupiah dengan penggunaan unsur pengaman dan teknologi terkini. Hal tersebut agar Rupiah semakin mudah dikenali oleh masyarakat dan menyulitkan pemalsuan. Mencetak uang juga salah satu sumber transaksi dan pembiayaan negara.

Apakah kalian pernah bertanya-tanya kenapa negara tidak mencetak uang sebanyak mungkin agar warganya bisa kaya dan bebas dari utang? Jawabannya adalah negara tidak bisa sembarangan mencetak uang sebanyak-banyaknya.

Apa yang terjadi jika uang terlalu banyak dicetak?

Nilai Uang Akan Turun

Ketika pemerintah mencetak yang dalam jumlah besar, nilai uang itu sendiri akan turun, demikian dikutip dari buku ‘Pengantar Ekonomi’ oleh Roeskani Sinaga, dkk, di beritakan media mitrabhayangkara.com, Senin (6/3/2023).

Banyaknya uang yang beredar, yang tidak diikuti dengan semakin banyaknya barang di pasar, maka akan membuat harga barang tersebut akan menjadi mahal. Sehingga, barang tersebut akan langka dicari. Hal ini akan membuat nilai uang yang sudah dicetak banyak, justru malah turun bahkan jadi tidak bernilai lagi (tidak berarti).

Sebabkan Inflasi

Banyaknya uang yang beredar di suatu negara akan memunculkan inflasi. Pengertian inflasi adalah kenaikan harga barang atau jasa, yang menyebabkan daya beli uang menurun.

Jika pemerintah terlalu banyak mencetak uang maka harga produk akan semakin cepat naik. Kenaikan harga ini terjadi pada sebagian besar barang dan jasa, secara terus menerus atau dalam kurun waktu tertentu. Sama halnya dengan uang, peredaran jumlah uang dan barang yang beredar haruslah seimbang.

Muncul Utang Negara

Berapa besar jumlah uang yang dicetak, akan mempertimbangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Uang yang dicetak tidak ditopang komoditas, maka pertambahan aset pemerintah justru tidak bertambah. Sebab, pemerintah tidak punya apa-apa untuk membayar utang tersebut.

Begitu pula dalam mencetak uang, mencetak uang tidak boleh untuk kebutuhan membayar utang negara saja. Uang juga menjadi sumber transaksi dan pembiayaan negara.

Itu tadi jawaban penyebab kenapa negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya. Bukannya malah terbebas dari kemiskinan, pencetakan uang yang banyak dan tak terkendali, justru akan membuat utang negara bertambah hingga terjadinya inflasi.

(Editor : Obama)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.