Statement Wali Kota Bandung Soal Bahaya Asap Kebakaran RSUD Bandung Kiwari Dinilai Gegabah

SERGAP.CO.ID

KOTA BANDUNG, || Menindaklanjuti pembahasan dari Forum Group Discussion (FGD) yang bertema: “Gagasan Memformat Kembali Arah Pembangunan di Jawa Barat”, yang diselenggarakan oleh Forum Ormas, LSM dan Komunitas Jawa Barat, pada Senin (23/01/2023) lalu, pun terus jadi perbincangan

Menyusul dengan adanya pertanyaan lanjutan dari Koordinator Forum Ormas Hendra Mulyana melalui telepon selulernya (2/2/2023) perihal kebakaran di RS Bandung Kiwari yang terjadi pada Rabu (1/2/2023), sebagaimana sudah diberitakan;  https://news.detik.com/berita/d-6545797/rsud-bandung-kiwari-kebakaran-penyebab-hingga-dampaknya (Rabu, 01 Feb 2023 15:06 WIB)

Dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di Ruangan Unit Perawatan Intensif (ICU), RSUD Bandung Kiwari Kopo, Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/2/2023) sekitar pukul 07.00 hingga 08.00 WIB itu, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengungkapkan, bahwa dugaan penyebab kebakaran di RSUD Kiwari Bandung berasal dari alat sterilisasi udara. “Alat, jadi steril udara. Dia (alat) berpotensi sebenarnya asapnya saja gitu yang besar. Ya, jadi apinya sih nggak gitu. Satu alat kecil sebetulnya,” kata Yana, dikutip dari detikJabar, Rabu (1/2/2023).

Di sisi lain, Cakra, selaku Konsultan Technical Specialist dari Forum Ormas Jabar menjelaskan, bahwa asap dari kebakaran jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan api. Ia menjelaskan; *Toxic gases: The most common, carbon monoxide (CO), can be deadly, even in small quantities, as it replaced oxygen in the bloodstream. Hydrogen cyanide results from the burning of plastics, such as PVC pipe, and interferes with cellular respiration. Phosgene is formed when household products, such as vinyl materials, are burned. At low levels, phosgene can cause itchy eyes and a sore throat; at higher levels it can cause pulmonary edema and death* (Gas beracun: Yang paling umum, karbon monoksida (CO), bisa berakibat fatal, bahkan dalam jumlah kecil, karena menggantikan oksigen dalam aliran darah. Hidrogen sianida dihasilkan dari pembakaran plastik, seperti pipa PVC, dan mengganggu respirasi sel. Fosgen terbentuk ketika produk rumah tangga, seperti bahan vinil, dibakar. Pada tingkat rendah, fosgen dapat menyebabkan mata gatal dan sakit tenggorokan; pada tingkat yang lebih tinggi dapat menyebabkan edema paru dan kematian) https://www.nfpa.org/News-and-Research/Publications-and-media/Press-Room/Reporters-Guide-to-Fire-and-NFPA/Consequences-of-fire

Cakra menyampaikan, bahwa pernyataan Wali Kota Bandung di media massa dapat berpotensi menimbukan persepsi yang tidak tepat, dan dapat menunjukkan, bahwa Dinas terkait pada bidang kebakaran kurang memahami potensi bahaya dari asap. “Sehingga masukkan informasi kepada Wali Kota Bandung yang disampaikan pada masyarakat melalui media massa menjadi seolah-olah meremehkan bahaya dari asap alias gegabah, terutama yang terjadi di Rumah Sakit Bandung Kiwari,” demikian Cakra mempertegas melalui awak media.

Cakra juga mengulas, bahwa tindakan mitigasi dan pencegahan terhadap potensi asap kebakaran di rumah sakit berpotensi tidak mendapatkan solusi yang tepat.

Dalam salah satu materi yang disampaikan pada FGD di Forum Ormas Jabar beberapa waktu lalu, rekapitulasi data yang diperoleh dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung (Jawaban Surat No. PB.01/1653-DKPB/VI/2022), disimpulkan, bahwa penyebab kebakaran di Kota Bandung 1,105 dari tahun 2017 hingga tahun 2021 sebanyak 63.4% (695 kejadian) berstatus “Masih Dalam Penyelidikan”.

Pertanyaannya; siapakah yang melakukan penyelidikan? dan sampai kapankah status penyebab ini dalam penyelidikan?

Jika hingga saat ini, penyebab terbesar terjadinya kebakaran di Kota Bandung tidak diketahui asalnya? lantas, bagaimana mungkin tindakan pencegahan, sosialisasi, edukasi dapat dilakukan secara efektif? Bagaimana mungkin dasar perencanaan, pencegahan dan pengajuan anggaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana di Kota Bandung dapat diajukan sebagai dasar kebutuhan dan disetujui oleh DPRD Kota Bandung?

Merujuk pada Peraturan Wali Kota (Perwal) Kota Bandung No. 982 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran;
– Pasal 4 Sasaran RSIPK, adalah: acuan dalam penyusunan program dan kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang berbasis pada analisis risiko bahaya kebakaran; (dimanakah analisinya hingga saat ini?)

– Pasal 9
(2) Program kegiatan dalam RSPK, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
d. penyusunaan peta bahaya kebakaran tingkat kota (fire hazard mapping);

Peta bahaya kebakaran tingkat kota (fire hazard mapping) yang ditetapkan melalui Perwal sejak tahun 2017 pun hingga saat ini pun ‘tidak pernah ada’. 

Yang lebih mengherankan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung di dalam portal websitenya terpampang; Izin Penjualan Alat Pemadam Kebakaran. Pertanyaannya: Apakah perizinan penjualan alat pemadam kebakaran menjadi wewenang dari Dinas?, Apakah Dinas memiliki kemampuan uji dan peralatan uji kualitas dari APAR yang dijual?

Jika dijelaskan lebih lanjut, mungkin dapat muncul beribu pertanyaan terhadap kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung yang selama bertahun-tahun dan bahkan yang baru-baru ini terjadi pun tersembunyi tidak terungkap.

Audiensi dan masukan positif dari masyarakat telah disampaikan secara resmi maupun beberapa diskusi informal kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung dan Ketua DPRD Kota Bandung, tetapi setelah berbulan-bulan seakan tenggelam oleh waktu. Sementara, sinergi Pentahelix yang sering kita dengar menjadi Jargon dalam kebencanaan, pun belum dapat berjalan dengan baik.

Alhasil, sinergi, kolaborasi dan partisipasi masyarakat yang positif belum dapat dibuka seluas-luasnya oleh Pemerintah Daerah Kota Bandung.

(**)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.