SERGAP. CO.ID
MUARA ENIM, || Ketua Umum LIDIKKRIMSUS RI Osiie Gumanti, melalui Ketua Harian Rodhi Irfanto,SH, saya minta Kapolda Sumsel, kasus ini diungkap dan diusut Tuntas, kasus PETI ( Penambangan Tampa Ijin) oleh oknum pelaku diduga melakukan pengkerusakan di sebuah hotel di muara enim, apalagi oknum BB diduga pelaku PETI, di Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Agung Muara enim,
Rodhi menambahkan Permasalahan PETI, yang marak di kabupaten Muara Enim Kapolda Sumsel Untuk segera ditertibkan tambang liar yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, sudah banyak penambang liar terkubur puluhan meninggal dunia dilokasi tambang, makanya saya minta kapolda sumsel untuk di tutup tambang ilegal terang ” Rodhi
Seperti dikutip sergap.co.id kejadian ini Mungkin pengaruh narkoba ataupun pengaruh minuman tertentu akan mendorong perilaku berlebihan
Satu pertanyaan klasik , yang boleh saja disebut sebagai salah satu wujud implementasi diri .
Lalu , konteks yang akan muncul akan berujung pada terbentuknya ” kepuasan perilaku ” yang tentunya akan berimbas pada ” Perampokan Kepribadian Yang Sesungguhnya”
Belajar dari kejadian keributan yang berujung pukul memukul terjadi di salah satu komplek Hotel ternama bintang 5 yaitu Grand Zuri yang berada di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, Jumat malam (3/2/2023).
Oknum pengusaha batubara PETI (Penambangan Tanpa Izin) berinisial BB diduga melakukan pemukulan kepada tamu hotel yang sedang bernyanyi di salah satu ruangan Zufam Karaoke D’Icon Kabupaten Muara Enim.
Berdasarkan informasi yang dihimpun para awak media, diduga oknum pengusaha batubara PETI berinisial BB ini memiliki sepucuk senjata api serta tengah dalam kondisi mabuk karena mengonsumsi minuman beralkohol tinggi dan juga diduga dalam kondisi menggunakan narkoba.
Salah satu Pemandu Lagu (PL) berinisial RR menerangkan di lokasi kejadian, bahwa saat menemani tamunya baru sekitar 10 menit dan minum 1 gelas datang lah oknum tersebut masuk ke dalam ruangan karaoke mengamuk serta memukul 3 orang tamu diduga oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berasal dari Kota Palembang dengan alasan yang tidak jelas kemudian terjadilah keributan, selasa malam (7/3/2023).
Lebih lanjut RR menambahkan, diduga oknum berinisial BB tersebut sedang dalam kondisi mabuk,” ungkapnya.
Kemudian di tempat yang sama, Waitress berinisial Vr menjelaskan bahwa memang seperti itu kejadian yang menimpa 3 orang oknum tersebut dan kami juga sempat menjadi korban kekerasan yang mana membenturkan kepala saya ke dinding di depan bar bersama rekan saya berinisial TG padahal tidak ada salah karena kami hanya bekerja saja menjalankan tugas.
Belajar dari hal demikian , konteks ” Berlebihan” baik yang dipicu oleh dugaan narkoba maupun lainya termasuk miras dan pesona kaum hawa pada beberapa tempat hiburan tentunya menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk memangkas kalimat ” berlebihan” .
(Tim)..