SERGAP.CO.ID
SUKABUMI, || Kawanan monyet menjadi pemandangan baru bagi para pengguna jalan baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, di ruas jalan provinsi tepatnya di Tanjakan Sarakan, Kampung Nugraha, Desa Buniwangi, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pantuan awak media di lokasi pada Rabu (23/11/22) sore, nampak puluhan monyet turun ke jalan dari dalam hutan yang ada di Sekitar Tanjakan Sarakan atau Tanjakan Bencoy tersebut.
Salah satu warga Kampung Puncakkaramat, Desa Buniwangi, Kecamatan Pelabuhanratu, Abah Aol, mengatakan sudah hampir satu tahun monyet yang ada di Hutan Cibencoy turun ke jalan dan menjadi tontonan bagi warga yang melintas jalan.
Abah Aol melanjutkan, mereka itu biasanya nampak hingga waktu menjelang malam. Ia memperkirakan kawanan monyet itu lapar dan mencari makan di jalan.
“Banyak juga yang udah tau mah kasih makan. Kue atau pisang dibawa untuk monyet di sana,” kata Abah Aol.
Abah memastikan bahwa mereka tersebut tidak berbahaya dan mengganggu pengguna jalan. Selain itu, meski hutan yang dihuni mereka tersebut dekat dengan pemukiman warga dan ladang, namun tak pernah merusak tanaman-tanaman warga.
“Kebun pisang dan tanaman-tanaman lain milik warga semua aman ga dimakan mereka [monyet],” ucapnya.
Abah Aol mengingatkan agar kepada siapa pun yang melewati Tanjakan Sarakan jangan sekali-kali punya keingingan untuk membawa mereka yang masih kecil. Bukan tanpa alasana, karena, pernah suatu hari tetangganya membawa satu ekor anak monyet yang masih kecil ke rumah.
“Tiba-tiba malamnya sekitar jam satu malam ada yang menjemput dua orang yang mengaku anak mereka. Ini bener loh pernah kejadian. Makanya saya ingatkan jangan ambil anak monyet di sana,” beber dia.
Delita, salah satu siswi MAN 2 Pelabuhanratu mengatakan, jika dirinya berangkat ke sekolah tiap pagi kerap menjumpai kawanan monyet itu sudah turun ke jalan. Jumlahnya bisa mencapai puluhan ekor bahkan ratusan memenuhi di pinggir jalan. Hal ini, kata dia, merupakan fenomena baru.
“Itu tiap pagi juga udah ada, apalagi kalau udah turun hujan mereka ke luar dari dalam hutan ke jalan. Jumahnya banyak baget,” kata Delita.
Ia mengaku tak pernah khawatir akan keberadaan sekumpulan hewan-hewan tersebut karena selama ini tak pernah mengganggu orang-orang yang lewat di jalan itu.
(**)