Kejari Bima Serahkan Tiga Tersangka Korupsi Dana Bansos Ke Lapas Mataram

SERGAP.CO.ID

MATARAM, || Penahanan tiga tersangka kasus dugaan korupsi Bantuan Sosial (Bansos) kebakaran Bima tahun 2020 dipindahkan ke Lapas Kelas IIA Mataram.

Bacaan Lainnya

”Ada tiga orang diserahkan oleh Kejari Bima,” ujar Kalapas Kelas IIA Mataram Ketut Akbar Herry Achjar, kemarin.

Tiga tersangka adalah mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima Andi Sirajudin; mantan Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Bima Ismud; dan pendamping penyaluran Bansos Kebakaran Sukardi.

Akbar mengatakan, tiga tersangka diserahkan jaksa kemarin pagi. Kini, mereka telah ditempatkan di sel tahanan. ”Ketiganya ini tahanan titipan kejaksaan,” katanya.

Sebelumnya, Andi Sirajudin ditahan di Polres Bima. Sementara, Ismud dan Sukardi diinapkan di Polres Bima Kota.

Andi Sirajudin bersama Ismud dan Sukardi dipindahkan penahanannya usai pelimpahan tahap II atau penyerahan barang bukti dan tersangka, Kamis (17/11) sore. Setelah pelimpahan, jaksa langsung membawa mereka dari Bima menuju Mataram menggunakan jalur darat dan tiba kemarin pagi.

Pemindahan penahanan ini untuk memudahkan proses persidangan nanti. Karena JPU akan melimpahkan perkara tersebut ke Pengadilan Tipikor Mataram dalam waktu dekat.

Kasi Intelijen Kejari Bima Andi Sudirman belum bisa dihubungi terkait pemindahan penahanan tiga tersangka ini. Pesan singkat WhatsApp yang dikirim Koran ini belum dibalas.

Diketahui, dana bansos Rp 5,3 miliar ini berasal Kementerian Sosial . Penerima manfaat ini dari korban bencana kebakaran di tahun 2020. Tercatat ada 258 penerima manfaat.

Setiap penerima mendapatkan bantuan dana dari kementerian secara langsung ke rekening pribadi masing-masing. Anggaran diterima dalam dua tahap. Sebanyak 60 persen untuk tahap pertama, sisanya diberikan dengan syarat penerima harus membuat surat pertanggungjawaban (SPJ).

Pihak Dinsos diduga membantu para penerima untuk membuat SPJ. Namun dengan syarat biaya administrasi Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per penerima. Total pungutan dari para penerima bantuan sekitar Rp 100 juta lebih.

(Editor : Obama Bima/Sergap)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.