SERGAP.CO.ID
TAMBOLAKA, || Selasa 11 agustus 2022 pukul 09.30 wita telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan pencegahan dan Mitigasi Bencana di Kantor desa Ketekonda Kecamatan loura Kabupaten Samba Barat Daya dengan tujuan agar warga masyarakat khususnya masyarakat letekonda tau dan paham apabila terjadi bencana bisa mengambil langkah untuk menyelamatkan diri, kegiatan di hadiri kurang lebih 50 orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut yakni”Wakil Bupati SBD Martin Kristian Taka.Ws Dandim 1629/Sbd Mayor Inf Vinsenlaus Jemudin S .Sos.BPBD Provinsi Pasi Pencegahan Richard P. L Pelt Se. Kepala pelaksana BPBD Drs Agustinus Pandak.Camat loura Yengo Tada Kawi. Sekdes Letekonda. Masyarakat Letekonda
Sambutan Wakil Bupati SBD, Martin Kristian Taka menyampaikan, bahwa bencana alam sejatinya adalah hasil interaksi manusia dengan alam.
Kunci ketangguhan bencana adalah mampu mengenali potensi, menganalisa penyebabnya, mengantisipasi dan meminimalisir resiko, menyelamatkan diri dan keluarga dan terakhir adalah mampu bangkit dengan cepat untuk pulih seperti sediakala.
Kesiapsiagaan dan mitigasi bencana adalah upaya membangun masyarakat untuk mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana secara mandiri. Kemampuan tersebut diharapkan akan mengurangi dampak dan resiko bencana.
Selain itu juga relawan harus siap menjadi bagian dari penanggulangan bencana bagi wilayah lain yang terdampak bencana seperti yang selama ini dilakukan di SBD.
Kesiap siagaan dan Mitigasi itu bersifat permanen,sehingga harus dilakukan secara Berkesinambungan,*demikian sambutan Wakil Bupati SBD
Sambutan dan pemberian materi oleh Ws. Dandim 1629/SBD, Bagaimana peran TNI dalam menanggulangi Bencana, peran TNI sudah diatur dalam undang-undang TNI no 34 th 2004, Tentang operasi militer selain perang yaitu membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi bencana alam di daerahnya.
Keterlibatan TNI khususnya Kodim 1629/ sbd dalam mengatasi dampak bencana alam selama ini adalah sebagai bentuk keterpanggilan dan kepedulian untuk ikut serta mengurangi beban masyarakat yang sedang mengalami musibah,”jelas Ws.Dandim
Langkah dan persiapan
Hal yang dipersiapkan dan langkah ketika bencana terjadi adalah”
Bencana banjir: pergi ke tempat yang lebih tinggi, jika belum berbahaya atau baru menunjukkan tanda” akan banjir besar segera packing barang seperti; obat-obatan, dokumen penting/harta berharga, baju”, makanan,waspada terhadap tanda-tanda banjir, mematikan listrik, gas dan keran air. Serta menghubungi relawan bencana, jika disuruh mengungsi segera mengungsi dan pantau terus informasi banjir
Gempa bumi : berlindung ke bawah meja atau berlari ke luar rumah dan menjauhi tiang listrik, pohon, bangunan dan lain-lain. Mewaspadai gempa susulan dengan mempersiapkan tas yang ada makanan, dan harta berharga/ dokemen penting, obat-obatan, selalu siapkan senter, pluit, memperhatikan tanda-tanda adanya bencana,menjauhkan barang-barang berat, catat dan simpan nomor penting .Menghubungi relawan bencana setelah bencana telah selesai
Tsunami : yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana yaitu obat-obatan, pakaian ,makanan, dokumen penting. Sebisa mungkin keluar dari rumah dan berjalan/berlari ke tempat yg paling tingi dan jauh dari pantai
Longsor : Sebelum terjadi longsor mempersiapkan obat-obtan, pakain beberapa saja, makanan dan bila ada himbauan pengungsi segera dilakukan, mewaspadi curah hujan tinggi. Apabila ada suara gemuruh dari dataran yang lebih tinggi, segera lari keluar dari rumah, lari ke lapangan di mana tidak ada tempat tinggi di sekitarnya
Gunung Meletus : persiapan jika terjadi gempa yaitu menyiapkan masker dan kacamatauntuk melindungi diri dari asap dan debu, perhatikan tanda-tanda dari pihak berwenang, matikan listrik. Memperhatikan dan sensitif akan tanda-tanda gunung meletus seperti sumber mata air kering, suhu lereng meningkat drastis, ikuti petunjuk dari pihak berwenang
kegiatan Pelatihan pencegahan dan Mitigasi Bencana berjalan tertib dan aman.Kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi di desa Letekonda di laksanakan selama 2 hari.
(Ms/Sergap)