Menyikapi Pernyataan Professor Pakar Hukum International Hikmahanto Juwana di Kompas Tv

Ditulis : Sultan Patrakusuma.VIII

Ditulis : Sultan patrakusumah VIII

SERGAP.CO.ID

Bacaan Lainnya

Menurut saya apa yang disampaikan tentang Political analysis dari beliau sangat keliru dan mungkin  tidak paham “Power is the Fundamental Political Concept”.

Ingat, AS dan NATO tetap memberi bantuan senjata ke Ukraine artinya peningkatan / escalate.  War at the expense of Ukraine that benefit the powerful. Memberi senjata bukan gratis “lend and lease agreement” artinya hutang.

Ingat itu berarti Yang lebih Susah dan Dibuat Sengsara Itu jelas Negara Ukraine Dan Rakyatnya.

Menurut Pendapat prof Hikmahanto Juwana, Kalau Presiden Jokowi berhasil ciptakan perdamaian siap kirim UN Peace Keeping Force Indonesia ke Ukraine.

Unquote Criteria /pernyataan nya belum jelas syarat perdamaian nya bagaimana. Apakah syarat-Saratnya Sudah Terpenuhi, Ini sudah ngawur menurut  Pandangan Saya.

Indonesia memang sudah anggota PCF seperti Pakistan kalau di negara Asia. Semua perlu anggaran kirim PCF persetujuan dari Security Council.

Tidak paham Konsep Harus di utamakan trade atau peace kita tidak tahu kecuali the Powerful yang tahu, jadi jangan ngawur untuk mencari nama  atau Popularitas di pasaran. Pandangan Saya belum level  prof Kalau Cara berpikirnya masih Seperti Itu.

Maaf Saya mengomentari Ini untuk kebaikan semua, karena bapak Prof Hikmahanto Juwana itu ada lebel Akademik Sebagai Guru Besar Pakar Hukum International yang sangat dahsyat dibalik nama besar beliau.

Tentu akan banyak orang terkesima  dan mungkin akan menelan semua pernyataan Itu seolah tepat dan mantap  sekali lagi maaf prof.

Saya ini orang kampung hanya saya sangat khawatir tentang semua kebijakan para petinggi Negeri ini.  Apalagi selevel Profesor yang memberikan stitmen penting pentang sebuah pernyataan. Bisa aja dijadikan reperenci dan mungkin bisa juga dilakukan sebagai dasar keputusan besar  Negara.

Saat ini Indonesia Sudah Sakit Parah. Contoh bayar bunga hutang aja pake hutang / SUN ( Surat Hutang Negara ) Bagaimana tidak sakit kalau ada yang mengatakan baik baik apalagi menyampaikan berbagai perbandingan hutang dengan negara lain melihat dari nilai PDB.  Ini sangat membahayakan .

Sudah jelas hutang indonesia itu sudah sangat banyak

mulai hutang yang diabaikan contoh hutang ke guarante international /grantor projek phoenix  MK Bambang Utomo .

Belum lagi Hutang Siluman yang diduga prosesnya antar individu perusahaan swasta  yang diduga banyak  dimiliki pejabat negara yang punya kuasa, juga hutang bajeter dan nonbajeter, kenapa saya khawatir akan hal itu.

Sepengetahuan Saya, begini semua peminjam itu ada jaminan aset milik individu  peminjam juga jaminan asuransi  seperti  lembaga  penjamin simpanan, yang dimiliki negara.

Artinya kalau pailit perusahaannya tentu ujungnya menjadi tanggung jawab negara  itulah aturan yang ada.

Artinya kalau perusahaan swasta itu bangkrut apalagi yang menjadi inpestornya/ penghutang itu  dari luarnegri jelas akan menjadi beban negara yang menjamin dan ujungnya dikembalikan ke rakyat untuk bayarnya.

Bisa juga dengan ada keputusan pemerintah melalui kebijakan  naik pajak bbm listrik dan lain sebagainya itu yang harus diketahui semua rakyat indonesia mengenai pernyataan profesor  hikmahanto juwana di Kompas Tv  yang saya lihat dan dengar pada tanggal 29 juni 2022 melalui Kompas TV.

Menurut saya  itu sangat keliru, apa mungkin cara berpikir saya yang kurang paham atau cara pernyataan profesor ini yang kurang pas semoga ini menjadi kajian dan pertimbangan bagi segenap Ahli Strategis Negara dan Orang Hukum Tata Negara Polhukan, Menhumkam Menhan,  BIN, BAIS, dan Para Wantimpres.

Kita lihat Pajokowi saat pertemuan di Jerman beliau menyampaikan Indonesia butuh infestor / yang bisa memberi hutang 25 atau 30 M,u$  sangat jelas negeri kita ini lagi susah apa yang disampaikan prof Hikmahanto Juwana.

Tentang Indonesia mau ngirimkan TNI sebagai Misi Perdamaian. Ini sama dengan menyarankan untuk membunuh Prajurit kita bukan masalah  mereka takut perang saya rasa TNI sudah  siap disegala medan tempur dengan berbagai skil yang mereka miliki tetapi menurut saya tidak tepat saran ini disampaikan.

Kita lihat faktanya NATO aja diam hanya ngomong aja tidak turun terbuka mengirim pasukannya, kemedan tempur di Ukraine, artinya ada sesuatu dibalik itu yang mungkin tidak kita ketahui .

Mereka AS dan NATO hanya sibuk Kirim senjata artinya disini bukan masalah wilayah tapi ada bisnis yang sedang dijalankan mereka, tidak ada senjata yang dikirim gratis mau itu yang dikirim AS atau NATO semua menjadi hutang Ukraine yang harus dibayar.

Dalam hal ini yang harus di ingatkan itu adalah rezim yang berkuasa dan Ukraine saat ini dan rakyatnya agar sadar segera membenahi kebijakannya .

Disini sangat jelas saya menduga  sedang ada  persekongkolan antara razim Ukraine dan pihak AS juga NATO. mungkin yang mereka inginkan adalah kekayaan Ukraine agar bisa dimonopoli puluhan tahun kedepan dengan alasan beyar atau nyicil hutang atas semua senjata yang  sudah mereka kirim ke Ukraine.

Saya bukan memihak rusia tetapi tidak akan ada perang andai ukraine tidak melanggar perjanjian budafes, dan yang minta siapa atau yang default. Masalahnya bukan hanya rusia itu trust disepakati oleh ke dua belah pihak antara presiden rusia dan presiden ukraine saat itu ini jelas resmi dan otentik  antar institusi  negara. Tetapi trust /kepercaan itu sepertinya dianggap sudah luntur hingga terjadi perang saat ini, menurut salah satu rezim disana.

Ini pandangan saya disebabkan akibat volume moral yang berkurang diantara salasatu hingga berani  melanggar dan dianggap sudah usang.

Perjanjian budafes itu terjadi di tahun 1991-1992 itulah akar masalahnya kita jangan mudah menyalahkan salah satu diantara mereka.

Telitilah pahami akar masalahnya sebelum berkomentar tentu pendapat saya ini untuk kajian semua petinggi negeri sebagai pemegang kebijakan negara, agar tidak gegabah dalam mengambil sikap dan tindakan.

Mohon maaf atas apa yang saya tulis ini semata-mata saya sebagai warganegara yang memiliki kewajiban sama dalam bela negara. karena ketika pemimpin sebuah negara mengambil kebijakan salah maka dampaknya akan beresiko besar bagi bangsa baipun negara itu             

Profesor Hikmahanto juwana. Yang Saya Hormati Sekali lagi Saya Mohon Maap Atas Komentar ini Menyikapi Pernyataan prof dikompas TV hari ini tgl 29 juni 2022 semoga menjadi Bahan Kajian Dan epaluasi Untuk semua Penentu Kebijakan Negara Indonesia Khususnya Umumnya Untuk Semua pemimpin disemua Negara Didunia .

Pendepat saya, jelas perang senjata tidak dibenarkan itu prilaku kriminal dan kejahatan  kemanusiaan akan banyak resiko tetapi itulah pilihan yang sulit bagi suatu pemimpin sebuah negara manakala hukum dan perjanjian dilanggar dan tidak dapat diberikan peringatan secara lisan baipun tulisan suatu kewajaran karena menyangkut harga diri negara.

Saya mengamati  Dan melihat Dimedia Presiden Rusia Vladimir futin Sudah banyak Mengingatkan Sebelumnya Ke Pemerintahan Ukraine Baipun Kenegara Negara Bekas Unisoviet Lainnya

Semoga Semua bisa Saling Menghargai dan bisa menurunkan Egois Pribadi Jangan Berlaku Sombong Mentang Mentang Berkuasa Lihatlah Rakyat Dan Negaramu .

dengan egois itu  akan ada resiko dan ketika  salah menentukan kebijakan / keputusan maka akan hancur semuanya, harta, nyawa, inprastuktur, kehormatan, dan lain sebagainya akan musnah, melalui tulisan ini saya meminta semua pihak mari kita dukung  dan berdoa agar perang diukraine  dan negara lainnya segera berhenti.

Dan bagi yang sedang tidak terjadi perang bersikaplah bijak dalam menaati setiap perjanjian dan aturan yang sudah disepakati antar institusi negara jangan mudah mengabaikan semua itu karena ada resikonya yang harus ditanggung kasihanilah rakyatmu kalau kau belum bisa menghormati dan menghargainya.

Tulisan / Pernyataan Saya  ini Mewakili  Pribadi Dan Institusi Semoga Bermanfaat Bagi Semua Pihak Sebagai Bahan Kajian Dan Epaluasi.

Pasirkolotok

29 Juni 2022 Seloco International Federation.

ROHIDIN.SH.PK.VIII Trusst Guarante Phoenix Ina 18. lady Ofrosse

Sultan Patrakusuma

(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.