SERGAP.CO.ID
MERAPI LAHAT, || Menyikapi adanya rapat antara Aliansi Masyarakat Merapi Bersatu (AMMAB) Yang di ketuai oleh Rozi di fasilitsi oleh Camat Merapi Barat terkesan mengangkangi Surat dispensasi (Kebijakan) dari Gubernur Sumsel.
Sementara Perusahaan dan Transportir Batu Bara yang selama ini sekitar 8 (delapan) bulan sudah sangat pro aktif untuk membantu masyarakat yang terdampak debu batu bara di sekitar pinggir jalan.
Konpensasi yang selama ini mereka sudah di salurkan melalui Aliansi Pahala atau AHTL juga yang di ketuai saudara Rozi dan Gede (Bendahara)
Selain itu, Asosiasi Pahala tersebut sudah menyalurkan dana Konpensasi kepada warga Merapi Timur ( Yang terdampak), sehingga perusahaan Tambang dan Transportir yang berada di wilayah Merapi Timur sudah aman tidak ada masalah.
Ketua Persatuan Peduli Lingkungan Merapi Timur (PPL-MT) Kartini mengatakan bahwa untuk wilayah Merapi timur tidak ada masalah semua warga yang terdampak di pinggir jalan sudah semua nya menerima konpensasi bantuan dari Perusahaan Batu bara sesuai yang di berikan dana melalui Asosiasi Pahala.ujar Ketua PPL-MT ini.
Di katakan lagi oleh Kartini bahwa Perusahaan Batu Bara di Wilayah Merapi Timur sudah bagus untuk membantu Warga yang terdampak debu.
Disamping CSR yang di berikan kepada Pemerintah Lahat. Perusahaan batu bara juga sudah sangat peduli terhadap warga yang terdampak di wilayah Merapi Timur. Setiap ada nya pembagian Sembako selalu dihadiri dari pihak Kecamatan Merapi Timur Polsek Danramil Merapi juga perwakilan dari Pihak Perusahaan. “Tambah Kartini.
Menurut Kartini lagi dengan ada nya Perusahaan batu bara di wilayah merapi sangat lah menguntungkan bagi warga di sekitar merapi. Seperti mengurangi tingkat penggaguran, banyak warga yang terbantu (tingkat kriminal jauh sudah berkurang, ekonomi rakyat naik dratis) dari penggantian lahan tidur yang di ganti rugi oleh perusahaan.
“Warga merapi sekarang sudah sangat berubah status sosial nya Berarti dengan ada nya tambang batu bara merubah perekonomian warga sekarang. “Cetusnya.
Jadi menyikapi rapat yang di adakan oleh AMMAD di Balai Kecamatan Merapi Barat tersebut (2/6) yang membahas masalah konpensasi debu tersebut. “Menurut Kartini salah alamat.
“Gak mungkin saudara Rozi yang selama ini adalah ketua Asosiasi Pahala tidak mengetahui bahwa Perusahaan batu bara sudah memberikan bantuan dana Konpensasi kepada Pahala padahal bukti pembayaran dari Perusahaan ada.
Ini sangat memalukan bagi kami sebab kami sebagai Organisasi PPl-MT yang bertugas menyalurkan dana Konpensasi dari perusahaan yang selama ini sudah kami salurkan terhadap warga setiap bulan nya.kami merasa malu jika kelompok ini mau menuntut tentang dana konpensasi tersebut.
Apa lagi saya dengar ketua AMMAB saudara Rozi memintak kepada pihak Perusahaan untuk menutup sementara selama 2 (dua) hari yang kata nya itu permintaan dari warga Merapi.
Perlu saya jelaskan tentang saudara Rozi itu, sebelum bulan puasa Rozi ini adalah ketua Asosiasi Pahala (AHTL) Pahala ini lah yang menerima dana bantuan konpensasi dari pihak perusahaan batu bara kepada warga merapi timur yang di wakili oleh PPL-MT dan warga Merapi barat.
“Entah kenapa akhir nya saudara Rozi ini Membubarkan diri dari Asosiasi Pahala tampa mengundang PPL-MT” dan akhir di rapat di kantor Camat Merapi Timur saudara Rozi kembali mempertegaskan lagi bahwa Pahala sudah di bekukan alias Bubar.
Pasalnya Rozi juga melepaskan tanggung jawab sebagai penyalur pemerima dana konpensasi dari Perusahaan.dan tanggung jawab penerimah dana bantuan konpensasi tersebut di serahkan terhadap PPL-MT. “Pukas nya (waktu itu red).
Sementara beberapa Perusahaan batu bara maupun Transportir memberikan tanda bukti penyerahaan uang dana konpensasi terhadap Pahala yang diterima oleh Pak Gede (sebagai Bendahara Pahala)
Berarti semua perusahaan selama ini tidak perna mangkir dalam hal berikan bantuan konpensasi yang jelas itu tidak sesuai dari omongan saudara Rozi bahwa perusahaan sudah banyak yang tidak berkontribusi lagi. “Kata Kartini
Saya mau bertanya ” warga Merapi mana yang diwakili nya” jelas Kartini Kalau dari kami sebagai perwakilan warga Merapi Timur lahat tidak perna menuntut hal itu. kami merasa pihak perusahaan dan transportir batu bara sudah peduli terhadap kami.”kan dana bantuan dari perusahaan itu melalui Pahala ke kami PPL-MT. “Tegas Kartini
(Herman Sergap)