Dedi Supandi Kadisdik Jabar : PPDB 2022 Sekolah Swasta Agar Mengakomodir Masyarakat Tidak Mampu

Dedi Supandi Kadisdik Jabar : PPDB 2022 Sekolah Swasta Agar Mengakomodir Masyarakat Tidak Mampu

SERGAP.CO.ID

BANDUNG, || Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat berharap, masyarakat kurang mampu di Jawa barat bisa melanjutkan pendidikan, baik itu di sekolah negeri maupun swasta tanpa dibebani oleh biaya. Oleh karena itu, Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi menghimbau yayasan sekolah swasta agar dapat mengakomodir masyarakat tidak mampu.

Bacaan Lainnya

Perlu diketahui, ada yang berbeda pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021. Pada tahun ini, sejumlah provinsi melibatkan sekolah swasta, termasuk di Jabar.

Dalam Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021, di Pasal 16 dijelaskan Pemerintah Daerah dapat melibatkan sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Sedangkan untuk pelaksanaan bagi sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat yang ditetapkan oleh pemda sesuai dengan kewenangannya.

“Menghimbau yayasan swasta dapat memusyawarahkan untuk mengakomodir masyarakat yang kurang mampu,” ujar Dedi Supandi, Ahad (29/5).

Dedi mengatakan, sejauh ini, orang tua dari calon siswa yang dari keluarga kurang mampu cenderung tidak ingin memasukkan anaknya ke sekolah swasta. Karena, biaya pendidikan menjadi hidup.

Kondisi ini, kata dia, menjadi fokus agar akses pendidikan dapat digapai oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

“Syukur-syukur kalau masyarakat yang kurang atau tidak mampu dapat sekolah gratis di swasta,” katanya.

Dedi berharap, tidak ada siswa yang putus sekolah di tengah jalan sebelum menyelesaikan pendidikan terkendala oleh biaya. Situasi tersebut, menjadi ketakutan sebagian orang tua bilamana mengirimkan anaknya di sekolah swasta.

“Kenapa berharap sekolah di negeri, karena kalau di swasta biasanya ditengah jalan dan putus sekolah karena kekurangan dalam pembiayaan. Karena SPP masih bayar dan sebagainya,” jelasnya.

Dedi menjelaskan, pada PPDB 2022 ini peruntukan Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) yaitu 12 persen. Sementara jumlah keluarga tidak mampu di Jabar saja bisa bertambah akibat pascapandemi Covid-19.

Di sisi lain, kata dia, jumlah sekolah di Jabar hanya bertambah 8 untuk sekolah negeri terdiri dari 6 SLB dan 2 sekolah SMA. Adapun sekolah swasta bertambah 31 sekolah.

“Kemungkinan seluruh warga kurang mampu yang ada di Jabar ini tidak akan tertampung semua di sekolah negeri melalui jalur afirmasi. Maka dari itu yang tidak diterima di negeri diarahkan ke sekolah swasta,” katanya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat pun, kata dia, telah memaksimalkan batuan bagi siswa miskin yang sekolah di swasta, di antaranya melalui Bantuan Pendidikan Menegah Universal (BPMU).

di baliknya, pada PPDB 2021 ini Pemprov Jabar memberikan dukungan anggaran bagi keluarga tak mampu di pihak swasta. Totalnya sebesar Rp 2,7 juta per siswa per tahun.“Khusus warga miskin ditambah dengan anggaran KETM totalnya sekitar Rp 2 juta,” jelasnya. 

(M. Ali)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.