SERGAP.CO.ID
KAB. KUNINGAN , || Kemiskinan telah menjadi masalah utama yang perlu dan sedang ditangani oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, melalui berbagai program dan kegiatan di seluruh sektor. Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan mengusulkan suatu gagasan penanggulangan kemiskinan melalui Kolaborasi Aneka Agribisnis Bina Bersama Desa (KABISA Desa).
Hal tersebut disampaikan Bupati Kuningan H. Acep Purnama pada acara Ekspos Penilaian Beauty Contest Tahap II dengan tema Penanganan Kemiskinan, dalam rangka Penyelenggaraan Inovasi Pendanaan Pembangunan Melalui Bantuan Keuangan Kompetitif kabupaten/kota tahun 2023. Bertempat di Bappeda Provinsi Jabar, Selasa (24/5/2022). Diikuti 15 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat.
Ketua Tim Inovasi Pendanaan Pembangunan Kompetitif (TIP2K) yang disampaikan Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Barat, Lufiand, ST, M.Sc, penyelenggaraan beauty contest tahap 2 inovasi pendanaan pembangunan melalui bantuan keuangan tahun 2023, telah ditetapkan tiga tema, pembangunan ekonomi, penanganan kemiskinan dan optimalisasi potensi olahraga, kepemudaan, kebudayaan dan lingkungan hidup.
Untuk penilaian Beauty Contest ini menghadirkan penilai ahli dan profesional dari perguruan tinggi maupun dari pemerintah pusat, diantaranya Prof. Arif Ansory Yusuf, Prof.Dr. Arif Satria SP MSI, Ridwan Supriyadi S.T,M.T.,VSD, Ibu Ir. Betty Alisyahbana, Philips J vermonte VSD, Ibu Ayu Kartika Dewi, dan lainnya.
KABISA Desa, dijelaskan Bupati Kuningan, memiliki filosofi Kemampuan Desa dalam menggerakkan segala potensi yang ada di Desa untuk menangani masalah kemiskinan. Dan permasalahan pengangguran dan masih rendahnya pendapatan, dapat dituntaskan melalui strategi peningkatan kesempatan kerja/berusaha, dan pelatihan kerja khususnya pada generasi milenial.
“Langkah-Langkah strategi yang dilakukan, misalnya Optimalisasi pemanfaatan sumber daya melalui peningkatan pendapatan masyarakat, Peningkatan sarana prasarana agribisnis, Pengembangan diversifikasi usaha agribisnis yang berkelanjutan, dan Sinergitas dan kolaborasi pelaku agribisnis melalui Penta-Helix,” ungkapnya.
Kegiatan Kolaborasi Aneka Agribisnis Bina Bersama Desa (KABISA Desa) diterangkan Bupati Kuningan, merupakan konsep kegiatan pengembangan aneka agribisnis yang melibatkan semua pihak terkait, masyarakat petani sebagai pelaku utama, aparatur pemerintahan desa, kecamatan dan kabupaten serta dunia usaha sebagai off taker.
Dia menyebutkan, terdapat enam kebaruan dari kegiatan KABISA Desa adalah sebagai berikut, Sinergitas Usaha Agribisnis. Pengembangan usaha aneka agribisnis berbasis pemberdayaan berkelanjutan, Kolaborasi Pelaku Usaha Agribisnis. Implementasi Kolaborasi Aneka Agribisnis Bina Bersama dengan pendekatan Pentahelix, Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dilakukan oleh petugas pertanian dan dunia usaha
Selain itu, Jaminan Pasar dengan offtaker, Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan. Peningkatan penerapan teknologi tepat guna dalam usaha agribisnis. Seperti pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan, dan Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan teknologi tepat guna
Sementara Alur Pikir KABISA DESA, Menurut Bupati Kuningan, meliputi Adanya kebutuhan strategis yaitu pengentasan kemiskinan, menjadikan desa menjadi pusat pertumbuhan, Adanya potensi Sumber Daya dan keunggulan yang bisa dioptimalkan, Adanya Visi Kuningan Maju dan Jabar Juara, Adanya dukungan dan komitmen para pihak dalam turut serta membangun daerah.
Untuk mekanisme pelaksanaan Kegiatan KABISA DESA dimana ada tiga sektor yang terlibat secara konvergen yaitu sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Untuk produksi yang dihasilkan kita bekerjasama dengan off taker . Sehingga ada jaminan pasar, Disamping itu limbah hasil proses produksi dimanfaatkan Kembali menjadi produk yang dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi bagi pelaksananya.
“Inilah yang akan terjadi jika KABISA DESA dilaksanakan, Kita optimis dapat berkontribusi dalam pencapaian target penurunan angka kemiskinan Kabupaten Kuningan dan Jawa Barat, dengan upaya-upaya meningkatkan pendapatan mereka dengan berbagai usaha yang produktif dan memiliki nilai ekonomi. Saya berharap dengan dukungan Provinsi kita bisa Bersama-sama mewujudkan Kuningan Maju dan Jabar Juara Lahir Batin,” paparnya.
(Agus M)