SERGAP.CO.ID
KAB. KUNINGAN, || Tradisi gotong-royong masih dipelihara oleh Warga Desa Taraju, Kecamatan Sindang Agung Kabupaten Kuningan Jawa Barat.
Kebersamaan itu terlihat saat proses pembangunan Masjid Al Istikomah. Warga kompak mengumpulkan kebutuhan dana pembangunan yang digalang melalui swadaya masyarakat. Rabu 18/05/2022.
Menurut Kades Taraju Waslani ke pada media sergap.co.id pembangunan masjid di Kopenlangi sudah sejak lama diimpikan, karena masjid yang ada sebelumnya tidak ada halamannya. Sehingga dengan pembangunan masjid baru ini sesuai dengan yang masyarakat inginkan. “ Ungkapnya.
Dirinya sedikit bercerita jika awal pembangunan masjid bersama masyarakat dan Ketua panitia serta DKM, kita musyawarah sebelumnya perencanaan pembangunan Mesjid. “Jelasnya.
Kades Taraju juga menyebut, pembangunan masjid baru ini sudah berjalan selama Empat Tahun Mesjid dibangun dua lantai dengan ukuran 20 meter x 35 meter. Secara perlahan dana dikumpulkan dari hasil swadaya masyarakat dengan melakukan penggalangan dana kepada para donatur. “Tuturnya kepala desa.
Alhamdulilah dengan Silaturahmi ke donatur-donatur, dan pengusaha-pengusaha untuk melakukan penggalangan dana pembangunan Masjid Al Istikomah jika hanya mengandalkan iuran masyarakat setempat yang notabennya petani tidak cukup dalam pembangunan masjid dan Taman tersebut. Sehingga pihaknya mengambil langkah keluar jemput bola ke para dermawan bahkan mau silaturahmi ke penduduk sini yang sukses di (perantauan),” Pungkasnya kades.
“ Alhamdulilah dengan niat yang mulia pembangunan Masjid dan taman di Desa Taraju Kopenlangi tercapai, namun masih membutuhkan waktu sedikit lagi untuk penyelesaiannya, karena diperkirakan pembangunan masjid dan taman tersebut menghabiskan biaya sekitar Rp 4miliar.
Warga sekitar juga memiliki tujuan yang mulia, ketika pembangunan Masjid Dan Taman Taraju sangat megah di Kopenlangi dan sudah rampung, khusus di lantai dua akan dijadikan tempat untuk anak didik belajar TPQ.
“Karena di dusun kami, anak-anak yang masih usia belajar TPQ pukul 3 sore masih kebanyakan bermain. Sehingga disini jajaran ketakmiran punya usul, untuk menempatkan anak-anak bagaimana bisa memakmurkan masjid lewat sarana TPQ,” Tandasnya.
(Agus M)