ASN Bendahara Setda Lembata Tewas Tergantung di Pohon Asam

ASN Bendahara Setda Lembata Tewas Tergantung di Pohon Asam

SERGAP.CO.ID

KAB. LEMBATA, || Seorang ASN yang bekerja sebagai Bendahara pada Bagian Keuangan Setda Kabupaten Lembata, Albertus Ali Buran (45) ditemukan tewas tergantung di pohon asam di Kawasan Lusikawak, Desa Nubamado, Kecamatan Nubatukan, Selasa (10/05/2022), pukul 09.00 Wita.

Bacaan Lainnya

Albert dikabarkan menghilang dari rumah sehari sebelum ditemukan. Saat ditemukan pihak keluarga, korban tergantung di pohon asam dengan tali terikat pada leher. Kaki kiri korban masih mengenakan sandal jepit. Sementara sandal satunya berada di tanah. Tak hanya itu, Helm milik korban ditemukan 15 meter dari posisi korban tergantung.

Laurensius Laba Lasar (53), Ipar Almahrum menuturkan bahwa dirinya menerima telpon dari isteri korban jam 18.00 Wita, Senin (9/5/2022). Ia diberitahu bahwa suaminya belum pulang. Ia pun segera mendatangi rumah adiknya dan segera menemui isteri korban.

Karena segala informasi mengenai keberadaannya tidak juga diketahui, maka Lorens Laba Lasar (ipar korban), Ansel Buran (adik kandung korban), Posi Buran (kemanakan korban), Robet Witin (Sepupu korban), Heni Buran (sepupu korban), dan Maria Kristina Ose (ipar korban) terjun melakukan pencarian.

Pencarian pada hari pertama tak membuahkan hasil. Pada Selasa, 10 Mei 2022, mereka ke lokasi kebun milik korban di kawasan Lusikawak, Desa Nubamado, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Rombongan pencari bergerak pukul 08.00 Wita. Tiba di kebun milik korban, mereka langsung melakukan pencarian dalam kebun. Sekitar pukul 08.30 Wita, adik kandung korban, Ansel Buran berhasil menemukan sepeda motor korban. Tapi korban belum juga diketahui. Hingga mereka menyasar di luar lokasi korban sekitar 700 meter dan berhasil menemukan korban tergantung dengan tali nilon hijau terikat di leher. Dan, korban sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Korban kemudian dibawa keluarga dan aparat kepolisian ke RSUD Lewoleba untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hingga saat ini belum diketahui motif dibalik peristiwa tersebut.

(Arnold Purab)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.