SERGAP.CO.ID
PESISIR SELATAN, || Memasuki masa Reses ke 3 tahun 2022, anggota DPR RI asal Sumatera Barat Lisda Hendrajoni turun ke Daerah Pemilihannya di Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Dalam 3 hari masa reses, Anggota Fraksi Nasdem tersebut mengoptimalkan pertemuan dengan masyarakat untuk menjemput aspirasi sekaligus menyampaikan sejumlah bantuan dan program.
Mengawali kunjungan reses, Lisda Hendrajoni meninjau langsung pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kecamatan Lengayang yang sebelumnya diserahkan pada akhir Desember 2021. Dari 100 unit Rutilahu yang menerima bantuan, hampir mencapai angka 75% selesai dan sudah dapat dihuni oleh masyarakat.
“Ini merupakan program bantuan pembangunan rehab Rutilahu yang sebelumnya kita serahkan pada akhir tahun kemarin sebanyak 100 unit, di Pesisir Selatan. Alhamdulillah, setelah kita tinjau kembali hari ini, sudah cukup banyak yang selesai, dan sudah dihuni oleh penerima. Sementara yang lainnya masih dalam proses, namun diperkirakan selesai dalam waktu 15 sampai 20 hari kedepan,” ujar Lisda.
Selain pengawasan pembangunan Rutilahu, anggota Komisi VIII DPR RI tersebut juga menyerahkan sejumlah bantuan alat bantu dan kursi roda bagi masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan permintaan yang diajukan. Lisda juga sempat menyambangi kediaman Farid (4), di Kecamatan Ranah Pesisir, merupakan bocah yang mengalami kelumpuhan sejak usia 4 bulan.
Farid merupakan pasangan dari Jefri Naldi (39) dan Susi Novita Sari (34). Ia merupakan anak bungsu dari tiga orang bersaudara. Saat itu Ibu Farid bercerita, jika anaknya sebenarnya lahir dalam kondisi normal. Namun saat usianya beranjak sekitar dua bulan, ia mengalami demam tinggi hingga kejang-kejang.
“Penyandang disabilitas dan lansia,merupakan tanggung jawab dari seluruh pihak. Sebab, mereka yang memiliki keterbatasan sangat membutuhkan perhatian khusus dari orang-orang sekelilingnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini, tentunya mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Ditambah lagi dengan kondisi keluarga yang kurang mampu. Tentunya hal ini menjadi perhatian khusus kita bersama,” katanya.
Dengan kondisi khusus yang dialami Farid, Lisda menjanjikan kursi roda khusus untuk Farid yang langsung dipesankan dan segera diantar setelah selesai proses perakitannya. “Karena kondisi Farid spesial, kita pesankan alat bantu nya berupa kursi roda yang spesial juga, sehingga nanti bisa membantu Farid dalam beraktivitas. Setelah selesai nanti akan langsung diantar,” ujarnya.
Perhatian Lisda Hendrajoni terhadap kaum disabiltas memang menjadi sorotan dari berbagai kalangan. Tak heran Lisda dinobatkan sebagai Bunda Disabilitas di Pesisir Selatan dan Sumatera Barat. “Mereka adalah anak-anak istimewa titipan daei Allah SWT. Dengan keterbatasan yang mereka miliki, pasti ada bakat yang dapat ditonjolkan dari anak-anak kita ini. Tinggal bagaimana kita dapat mengasahnya sehingga mereka pun dapat merasakan kegembiraan,” jelas Lisda saat berkunjung ke SDLB Negeri 2 Ranah Pesisir.
Khusus bagi anak-anak penyandang disabilitas tersebut, nantinya juga akan diajak untuk mengikuti lomba poci tingkat provinsi. Tidak hanya dibidang sosial, Lisda juga membawa sejumlah program peningkatan ekonomi bagi masyarakat Pesisir Selatan khususnya bagi yang berskala rumahan.
Hal tersebut diwujudkan dengan penyerahan bantuan bibit pohon Pinang Batara kepada Masyrakat, yang nantinya dapat dijadikan penghasilan tambahan, dengan nama program Sejuta Pinang Investasi Skala Rumahan.
Lisda menjelaskan, nantinya masing-masing rumah yang didata sesuai permintaan akan menerima 5-10 batang bibit Pinang Batara siap tanam, dengan jangka waktu siap panen minimal 3.5 tahun. “Untuk tahap awal kita laksanakan sebanyak 1.500 batang yang nantinya akan kita serahkan sesuai permintaan masyarakat yang tersebar di 3 Kecamatan di Pesisir Selatan yakni Sutera, IV Jurai dan Bayang. Insha Allah, jika berhasil ini bisa menjadi penopang ekonomi bagi masyarakat, Aamiin,” sambungnya.
Usai menyampaikan sejumlah bantuan dan program di Pesisir Selatan, selanjutnya rombongan bertemu dengan sejumlah masyarakat dan perangkat nagari (desa) pada sejumlah titik di Kabupaten tersebut. Pertemuan ini merupakan momentum dalam menjaring aspirasi dari masyarakat yang nantinya akan menjadi pesan langsung bagi para pengambil kebijkana di pemerintahan pusat.
(WH)