SERGAP.CO.ID
PESISIR SELATAN, || Usai melakukan kunjungan ke daerah Pasaman dan Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat melihat kondisi warga korban pasca bencana gempa bumi, Lisda Hendrajoni anggota Komisi VIII DPR RI kembali berkunjung ke Kabupaten Pesisir Selatan.
Kunjungan Ketua Kapoksi NasDem itu melihat kondisi seorang bocah disabilitas di Nagari Koto VIII Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan.
Bocah laki-laki kurus itu digendong oleh sang kakak saat dikunjungi Lisda Hendrajoni, bocah itu bernama Farid Dharma Sufrian (4) tahun, ia menderita lumpuh sejak umur dua bulan. Kondisi Farid memang cukup memprihatinkan. Pada kunjungan anggota DPR RI di dampingi Kapolsek Ranah Pesisir Iptu Andi Yanuardi, dan sejumlah perangkat nagari setempat.
Farid merupakan pasangan buah hati dari Jefri Naldi (39) dan Susi Novita Sari (34). Ia merupakan anak bungsu dari tiga orang bersaudara. Saat itu Ibu Farid bercerita, jika anaknya sebenarnya lahir dalam kondisi normal. Namun saat usianya beranjak sekitar dua bulan, ia mengalami demam tinggi hingga kejang-kejang.
“Assalamualaikum wr wb. Gimana kabarnya, Buk?,” tutur Lisda sembari menyerahkan sejumlah paket sembako kepada keluarga Farid.
“Waalaikum salam wr wb. Alhamdulillah terimakasih banyak, Buk,” jawab Ibu Farid.
Pada kesempatan tersebut, Lisda juga mempertanyakan kondisi Farid dan berjanji bakal memberikan kursi roda khusus sesuai kebutuhan sang anak. Sebab, kursi roda untuk penyandang disabilitas memiliki spesifikasi tersendiri.
“Kursi roda untuk Farid tidak sama dengan kursi roda biasa. Jadi, harus dipesankan dulu sesuai kebutuhannya. Mudah-mudahan ananda bisa lebih nyaman dan bebas bergerak nantinya,” ujarnya. Kamis (3/3).
Penyandang disabilitas dan lansia, kata Lisda, sangat perlu diperhatikan seluruh pihak. Sebab, mereka yang memiliki keterbatasan sangat membutuhkan perhatian khusus dari orang-orang sekelilingnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini, tentunya mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Ditambah lagi dengan kondisi keluarga yang kurang mampu. Tentunya hal ini menjadi perhatian khusus kita bersama,” ujarnya.
Srikandi NasDem itu menuturkan, berbagai kewajiban untuk memberdayakan masyarakat yang mempunyai keterbatasan seperti penyandang disabilitas dan lansia masih perlu ditingkatkan disejumlah daerah. Ia menyebut, jika kebutuhan mereka terpenuhi sebagaimana mestinya, tentu bakal banyak penyandang disabilitas yang bisa produktif untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
“Kami mengakui penyandang disabilitas atau lansia termasuk yang paling banyak terdampak pandemi. Apalagi kondisi mereka selama ini seringkali luput dari perhatian kita bersama,” tuturnya.
Dari itu, Lisda mengajak semua pihak agar selalu berkomitmen dalam pemenuhan kebutuhan dan perlindungan penanganan pandemi Covid-19, khususnya bagi penyandang disabilitas dan lansia.
“Kami di DPR juga terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak terkait dalam penyaluran jaringan pengaman sosial stimulus Covid-19, seperti program PKH, bantuan sembako, dan sebagainya untuk penyandang disabilitas dan lansia,” katanya lagi.
Hingga kini, pihaknya bersama Kementerian Sosial terus memperhatikan disabilitas dan lansia agar tidak mudah terpapar Covid-19. Sebab, mereka termasuk kelompok yang rentan terpapar. Namun demikian, lanjut Lisda, masih sangat perlu upaya luar biasa demi memastikan pemenuhan kebutuhan dan perlindungan.
“Kami berharap semua pihak memiliki komitmen yang sama untuk mendorong percepatan penyaluran bansos tepat sasaran, efektif dan efisien, termasuk bagi penyandang disabilitas dan lansia,” tutupnya.
(Wempi H)