SERGAP.CO.ID
KOTA AGUNG TIMUR, – TANGGAMUS, || Indikasi Pembangunan Talut Penahan Tanah (TPT), Drainase Dan Rabat Beton dan kolam air, yang menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) Pekon Teba Anggaran tahun 2021 Diduga Tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB). Pasal nya tidak sesuai pakta di lapangan
Menurut keterangan salah satu warga setempat yang enggan namanya disebutkan Menerangkan ke awak media bahwa pembangunan TPT Dan Drainase dan kolam air, tersebut tidak sesuai dengan RAB dan Gambar, Sementara disana terpampang papan informasi pekerjaan.

Namun apa yang ada tidak sesuai dengan Paktanya di lapangan, diduga Dana juga tidak sesuai.
“Ya bang, boleh cek sendiri kok, pembangunan ini diduga ada penyimpangan, karena apa yang ada di papan informasi tidak sesuai dengan apa yang direalisasikan. Misalnya saja ukuran tinggi talud, di papan informasi 2.5m sementara itu liat aja, paling juga satu meter, juga dugaan kami
Dananya juga gak sesuai, untuk Rabat Beton juga kami tau persis berapa upahnya, habis semenya, dan material lainnya kami tau kok.

” Untuk kolam juga telah kami kroscek Tidak ada Air ny alias kering, bah kan pernah di isi ikan oleh warga setempat artiny dimana letak manpaat nya kolam itu imbuh nya, kolam yang satu nya kita udah kita kroscek itu murni kolam ikan, karna sejak jadi di isi air di kasih oleh suherman mantan kakon bibit ikan nila dan juga kolam nya pas di tembok warga, itu murni menguntung kan sebelah pihak,
Masih warga setempat menambahkan bahwa mereka mengharapkan agar ini bisa ditindaklanjuti oleh instansi terkait, agar dilakukan croscek di lapangan.

Betul memang pernah mantan kakon Suherman
Mengistrusikan. mengumumkan mau ada ny di bangun kolam.buat penampungan Air seumpama adanya musibah contoh kalo ada kebakaran guna nya di persip kan kolam, (4 ) empat rumah (1 )satu kolam akan tetapi pakta ny cuma (2) Dua kolam saja. Sisa ny kemana itu kolam ny. atau di alih kan mantan kakon kemana kami tidak tau. Tidak ada trsparan ny ke warga masyarakat stempat jangan jangan dari tahun yang lalu seperti ini. ” Imbuh nya.
“Kami sangat berharap agar pemerintah terkait bisa mengaudit atau mengcroscek kembali ,paktanya karena hal ini merugikan kami sebagai masyarakat” dan pak tanya kami merasa di bohongi.
Disisilain saat awak media mengkompirmasi salahsatu tukang pekerja menerangkan dari upah harian nya sampai selesai nya, kita tau, kalo untuk lebih jelas nya tanyakan ke pak suherman mantan kakon terang nya. Sampai berita ini di terbitkan mantan kakon belum ketemu – ketemu.
(Saidi)