SERGAP.CO.ID
KAB. AGAM, || Proyek rehabilitasi jaringan irigasi di Batang Dareh Kabupaten Agam, proyek Dinas Sumber Daya Air dan Bina Kontruksi Provinsi Sumatera Barat.
Proyek tersebut di kategorikan salah satu proyek yang tidak sesuai yang diharapkan masyarakat sekitar.
Proyek yang di danai dari dana DAK tahun 2021,dengan Pagu 2.283.405.300. Waktu pelaksanaan 140 hari kelender yg dikerjakan oleh PT.Mutiara Medya Mandiri,diawasi consultan pengawas PT Putra Aulia Konsultan.
Informasi dari beberapa sumber, awal pekerjaan proyek tersebut mencatut Hutan Cagar Alam.Sehingga PSDA segera mengambil kearifan,agar proyek di alihkan,halhasil proyek dipindahkan ke aliran irigasi Batang Dareh.
Namun pelaksana (rekanan) terkesan lalai dalam pelaksanaannya.

Sehingga berakhir ketidakpuasan masyarakat,
Kalau rekanan konsisten dalam pelaksanaan tidak akan muncul statement negatif dari masyarakat. Keuntungan yang jelas bagi pelaksana adalah Material sirtu dan pasir di ambil dari sekitar Area Hutan Lindung dan Cagar Alam.Adapun material yang di beli pada masyarakat dengan harga yang sangat menekan.
Mungkin dibaringi niat yang tidak baik dari rekanan dan pihak terkait,sehingga kritikan-kritikan muncul oleh publik dengan mengatakan : Pihak pelaksana hanya untuk mencari keuntungan semata,dan tidak mengutamakan mutu,hal hasil proyek tidak selasai, masyarakat dirugikan, keuangan negarapun ikut tersedot. Ucap tomas.
Kritikan senada pun muncul dari ninik mamak selaku pemegang ulayat Y. Dt Basa,yang pada awalnya menginginkan proyek tersebut selesai tanpa ada permasalahan.
Disampaikan Dt Basa Saat awal pihak pelaksana pekerjaan memang ada koordinasi dengan saya,selaku ninik mamak dan tokoh masyarakat.
Saya sarankan agar pekerjaan betul-betul dilaksanakan sesuai dengan spek dan kontrak kerja.
Mengingat lokasi tersebut mamang butuh untuk di rehab,sehingga dapat mengantisifasi debet air di kala hujan turun.
Sepertinya saran dan harapan saya beserta masyarakat tidak di hiraukan,sehingga proyek tersebut terkesan tidak sesuai yang di harapkan. Ujar mak Datuk Basa di Lubuk Basung.
Bendungan irigasi yang di bangun merupakan urat nadi areal pertanian di wilayah Silayang dan sekitarnya.ujar mak Datuak.
Saat berita ini di publikasikan pihak PT Mutiara Medya Mandiri dan consultan pengawas PT. Putra Aulian Konsultan belum tersambung.
(Zam)