SERGAP.CO.ID
MERAPI TIMUR LAHAT, || Dana Kompensasi yang selama di salurkan oleh Persatuan Peduli Lingkungan Merapi Timur(PPL-MT) dari perusahaan tambang batu bara, terhadap masyarakat yang terdampak debu batu bara disepanjang jalan lintas sumatera Merapi Rabu (22/12).
Sementara bantuan yang akan disalurkan oleh PT MIP berupa Uang Dua puluh juta rupiah di bagi dua kecamatan antara Merapi Barat dan Merapi Timur. Namun kenyataan nya saat di terima oleh Perwakilan Kecamatan Merapi Timur PPL-MT hanya Berupa Beras berjumlah 152 kampil yang isi nya 5 kg Beras.
Ini yang membuat jengkel Kartini sebagai Ketua PPL-MT. Pasal nya bantuan konpensasi itu sudah di sepakati berupa Uang sepuluh juta untuk Warga Yang terdampak Debu batu bara. Namun kenyataan nya PT MIP ini memberikan Paket Beras sejumlah 152 kampil yang berisi beras 5 kilo gram Ini yang menjadi heran Kartini.

Ditambah lagi oleh Kartini saya akan di sodorkan berupa tanda terima yang harus saya tanda tangani bernilai 20 juta, ini tentu akan saya tolak, disebabkan karena tanda terima uang dua puluh juta namun yang di salurkan berupa beras, tentu akan saya tolak. “Imbuhnya.
Kartini juga merasa di bohongi oleh oknum staf PT MIP tersebut sebab dia tidak ngomong tampa komfirmasi lagi dengan kami kalau PT MIP tidak lagi menyumbang dana melain kan berupa beras. “Terangnya.
Untuk masalah pembagian konpensasi terhadap warga yang terdampak debu batu bara itu urusan kami PPL-MT mau di bagikan apa kapada warga bukan harus beras, mungkin bisa lain seperti susu atau sembako lainnya, Itu adalah hak kami yang mengatur nya bukan dari pihak perusahaan. “Pungkas Kartini.
Yang menjadi kesepakatan perusahaan tambang hanya memberikan dana Konpensasi Uang 10 juta untuk MerapinTimur dan 10 juta Untuk Merapi barat itu sudah deal. “Ungkap Kartini.
Kemudian untuk membagikan sembako itu apa harus pakai sim salabin bisa nyampai sendiri ketempat pendidtribusian ke rumah penduduk yang terdampak. Mereka koordinator untuk membagikan sembako ini harus pakai alat transportasi mobil, kalau pakai motor jelas tidak bisa, kemudian honor Koordinator apa harus di kasih dengan beras kan itu dak masuk akal. “Kata Kartini lagi.
Sementara itu Perwakilan dari PT MIP Wisnu yang dimintai tanggapan tentang pengalihan bantuan dana konpensasi terhadap warga yang terdampak debu menjelaskan.

“Kenapa kami alihkan ke sembako (beras), justru kami menyesuaikan dengan apa yang sudah diserahkan PPL MT kepada warga/masyarakat, karena bu kartini menyampaikan kepada kami bahwa dana 10 jt tersebut diserahkan ke warga/masyarakat dalam bentuk sembako (beras) dan untuk pengadaan beras pun kami bekerjasama dengan vendor dengan system pembayaran N30 dengan total 20 juta (10 juta untuk PPL MT dan 10 juta untuk IEEPL MB), system sumbangan ini kami ubah dari tunai ke beras untuk memperjelas laporan kami kepada manajemen tentang penggunaan biaya tersebut, harapannya seluruh perusahaan dapat berkontribusi seperti yang sudah dilakukan PT MIP saat ini, sehingga pertanggung jawaban ke internal perusahaan dan pelaporan ke pemerintah bisa clear and clean
Ungkap Wisnu.
Sementara itu ketua Asosiasi Pahala yang di bentuk oleh Perkumpulan Tambang Batu bara Rozi Adiansyah menyikapi kejadian ini.” Sebenar nya pihak PT MIP kan kita sudah sepakat mengenai Dana Konpensasi dampak debu terhadap warga merapi area, bahwa semua perusahaan tambang batu bara yang memiliki IUP memberikan bantuan Konpensasi berupa Uang sepuluh juta di dua kecamatan merapi timur dan barat, penyaluran nya pun dari perusahaan melalui Asosiasi Pahala kemudian untuk di teruskan kepada PPL-MT dan IEEPL MB.
Kenapa Pihak PT MIP mengingkari kesepakatan bersama itu, sekarang dari Pihak PT MIP penyaluran bantuan di lakukan sendiri, kemudian mengubah pola lagi dari Uang menjadi Beras tampa ada komfirmasi dengan kami. “Ungkap Rozi.
Kalau memang PT MIP bisa mengatasi bantuan Konpensasi terhadap warga yang terdampak, jangan tebang pilih
Berikan semua warga yang terdampak debu di sepanjang jalan lintas merapi,itu baru adil. “Tegas Ketua Asosiasi Pahala Rozi Adiansyah.
(Herman Sergap)