Prawita GENPPARI Gelar Pelatihan “Tour Guide Profesional” di Desa Mandala Mekar Tasikmalaya

Prawita GENPPARI Gelar Pelatihan “Tour Guide Profesional” di Desa Mandala Mekar Tasikmalaya

SERGAP.CO.ID

BANDUNG, || Dalam upaya menyiapkan para tenaga pemandu wisata yang profesional guna menunjang kelahiran desa wisata – desa wisata yang bermunculan, Prawita GENPPARI memandang perlu untuk memberikan pelatihan “Tour Guide Profesional” dengan merujuk pada standar pelatihan Tour Guide Internasional. Untuk itulah Prawita GENPPARI secara konsisten dan berkesinambungan terus melakukan berbagai upaya peningkatan SDM melalui berbagai program pelatihan, seminar maupun ceramah – ceramah motivasi kepariwisataan lainnya. Hal ini dilakukan karena menyadari betul bahwa kualitas SDM merupakan kata kunci untuk memajukan pariwisata Indonesia sekaligus produk – produk kreatif UMKM serta pelestarian seni dan budaya bangsa “, ungkap Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Kamis (2/12).

Bacaan Lainnya

Hal ini ia sampaikan setelah selesai memberikan pelatihan secara gratis bagi seluruh pegiat pariwisata yang ada di desa Mandala Mekar Tasikmalaya. Apalagi desa tersebut dipimpin oleh seorang kepala desa yang berfikiran maju untuk kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini juga didukung oleh sinergitas dengan DPD Prawita GENPPARI kabupaten Tasikmalaya di bawah asuhan kang Rizal yang dengan telaten dan sabar terus membidani kelahiran desa wisata di kabupaten Tasikmalaya. Tidak cukup dengan melahirkan saja, tetapi juga membimbing dan membesarkan. Hal ini sejalan dengan visi dan misi organisasi serta nilai – nilai keluhuran yang ditanamkan oleh Prawita GENPPARI sejak awal.

Pondasi kelahiran desa wisata yang dibesarkan oleh Prawita GENPPARI adalah kegotongroyongan masyarakat setempat yang merupakan jati diri bangsa. Prawita GENPPARI tidak menanamkan karakter peminta – minta yang kesana kemari bawa – bawa proposal untuk meminta – minta bantuan pada Pemerintah. Ataupun kesana kemari mencari – cari investor yang mau menanamkan uangnya pada destinasi wisata yang ada di daerahnya. Sebab menurutnya, desa wisata harus lahir dari masyarakat desa, dibesarkan oleh masyarakat desa, dan manfaatnya untuk masyarakat desa itu sendiri.

Memang ada beberapa materi pokok yang perlu dipahami oleh seluruh aparatur desa dan para tokoh masyarakat setempat, seperti tata kelola objek wisata, tour guide profesional, standarisasi pengelolaan homestay, dan lain – lain. Untuk itu strategi awal yang dilakukan adalah menyamakan diri persepsi tentang kepariwisataan agar tidak dipahami secara keliru oleh sebagian lapisan masyarakat.

“ Sejalan dengan hal tersebut, pelatihan “tour guide” yang dilakukan di desa Mandala Mekar merupakan salah satu langkah nyata dalam membangun dan mempersiapkan SDM kepariwisataan d tingkat desa. Konsep dasar tour guide secara kademik harus sesuai dengan kebutuhan objektif di lapangan, sebab kadangkala kurikulum yang disiapkan terlalu teoritis dan tidak menyentuh kebutuhan lapangan dari para tour guide tersebut. “, pungkas Dede.

(DP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *