SERGAP.CO.ID
PESISIR SELATAN, || Kasus perkelahian antara dua pelajar Upt SMPN 1 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan pada saat Proses Belajar Mengajar (PBM) saat ini masih didalami oleh kepolisian setempat.
Kasus itu berawal dari dua orang pelajar antara sesama satu sekolah, antara pelajar asal Kampung Lubuk Gambir dan Kampung Kapencong Nagari Kapelgam. Kasus tersebut dalam penyelidikan Polsek Bayang.
“Ya, kasus tersebut masih ditangani oleh Polsek Bayang, kasus perkelahian didalam sekolah pada saat itu mengakibatkan anak saya dikeroyok oleh sejumlah pemuda (preman), yang datang kesekolah dalam kondisi belajar, puluhan pemuda masuk dan melakukan penyerangan terhadap siswa saat berada didalam sekolah,” kata Wempi, yang juga seorang Jurnalis sergap.co.id di Pesisir Selatan, Selasa, (23/11)
Menurutnya, wempi menceritakan, peristiwa penggoroyokan itu terjadi pada hari Rabu (17/11). Saat itu pagar sekolah dalam keadaan tertutup, namun sekelompok pemuda itu masuk setelah pintu pagar dibuka oleh pihak sekolah.
“Betul, saat itu pintu pagar sekolah sedang tertutup, namun pagar sekolah akhirnya terbuka. Disitulah awal terjadinya penggoroyokan terhadap anak saya dan sejumlah pelajar yang lain, dan
Lebih lanjut ia menceritakan, kasus penggoroyokan yang terjadi terhadap saya, berawal dari datangnya sekelompok pemuda yang berasal dari Kampung Lubuk Gambir Nagari Kapelgam, setelah perkelahian antara dua pelajar disekolah, namun karena adanya penyerangan dilakukan oleh pemuda itu, anak saya bersama temannya lari ketakutan.
“Ya, anak saya lari ketakutan dikejar oleh pemuda itu, dan berlari hingga kesawah yang berada dibelakang sekolah, saat itu juga sekelompok orang juga sudah ada yang menunggu, dan akhirnya anak saya dikeroyok dan dipukulnya,” terangnya.
Ia juga mengatakan, terdengar kabar kejadian penggoroyokan itu dikabarkan pihak sekolah mengatakan kejadian bukan dilingkungan sekolah, anehkan, jelas kok, ada penyerangan dilakukan oleh sekelompok pemuda, kok dibilang bukan kejadiannya bukan dilingkungan sekolah.
(Red)