SERGAP.CO.ID
KAB. KUNINGAN, || Olahraga tradisional yang merupakan permainan asli rakyat, merupakan aset budaya bangsa yang memiliki unsur olah fisik tradisional, sehingga keberadaanya perlu untuk dilestraikan agar keberlangsungannya tetap terjaga.
Hal itu, dikemukakan Ketua Umum Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Kuningan, Hj. Ika Siti Rahmatika, SE, saat membuka secara resmi kegiatan Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat SD/Sederajat se Kabupaten Kuningan, Selasa (28/9/2021) di Lapangan Sepak Bola Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung.
“Permainan rakyat yang berkembang cukup lama ini perlu dilestarikan, karena selain sebagai olhraga hiburan, kesenangan, dan kebutuhan interaksi sosial, olahraga ini juga mempunyai potensi untuk meningkatkan kualitas jasmani bagi pelakunya,” tutur Ika.
Semula, Menurut Ika, olahraga tradisional tercipta dari permainan rakyat sebagai pengisi waktu luang. Karena sangat menyenangkan dan tidak membutuhkan biaya yang besar, maka permainan tersebut semakin berkembang dan digemari oleh masyarakat.
“Saya berharap, dengan adanya kegiatan ini kita dapat menumbuhkan bibit-bibit atlet olahraga tradisional yang berprestasi dan juga melestarikan olahraga tradisional sebagai peninggalan budaya bangsa Indonesia,” ucapnya.
Sementara, Kepala Disporapar Kabupaten Kuningan, Dr. H. Toto Toharudin, M.Pd, dalam laporannya menyampaikan, Kegiatan Invitasi Olahraga Tradisonal tersebut, diikuti oleh 421 peserta yang merupakan siswa/siswi SD/Sederajat se Kabupaten Kuningan. Adapun cabang olahraga yang akan dipertandingkan, sambungnya, Dagongan Putra, Sumpitan Putra, Egrang Putra, Terompah Panjang Putri, dan Hadangan Putri.
Melalui kegiatan tersebut, Totot berharap, dapat memperkenalkan kembali kepada anak-anak, bahwa olahraga tradisional merupakan hasil penggalian dari budaya bangsa, yang didalamnya banyak mengandung nilai-nilai pendidikan.
“Selain memberikan rasa senang, gembira, dan ceria pada anak yang memainkannya, permainannya juga dilakukan secara berkelompok, sehingga menimbulkan rasa demokrasi antar teman main. Selain itu, olahraga tradisonal akan mengembangkan potensi setiap anak, yang ditunjukan dalam perilaku penyesuaian sosial dengan tetap melestarikan dan mencintai budaya bangsa,” pungkasnya.
(Agus M)