SERGAP.CO.ID
KAB. KARAWANG, || Capaian vaksinasi pelajar SMP hingga SMA di Kabupaten Karawang terbilang tinggi. Hasil tersebut menjadi dasar dibukanya kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana menyampaikan data yang dilaporkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) menyebut capaian vaksinasi mencapai 85 hingga 90 persen.
“Secara keseluruhan sudah baik. Pelajar SMP hingga SMA sudah capai 90 persen. Sisanya, saya instruksikan Disdikpora menyisir sekolah yang capaian vaksinasinya masih rendah,” ungkap Bupati usai melaksanakan Rapat Virtual bersama seluruh Kepala Sekolah SMP dan SMA se-Kabupaten Karawang sekaligus Launching Vaksinasi Pelajar di SMKN 1 Karawang, Senin (27/9/2021) pagi.
Bupati mengatakan vaksinasi memang menjadi syarat utama bagi pelajar agar bisa melaksanakan PTM sekolah. Sampai saat ini, kata Bupati, pelaksanaan vaksinasi pelajar terus berlangsung. Ia menegaskan bahwa tidak ada pungutan biaya bagi pelajar yang akan divaksin atau swab antigen.
“Semua gratis ya. Semua dibayar pemerintah. Jadi yang diharapkan dengan gencarnya vaksinasi pelajar, PTM bisa berlangsung dan lebih penting tidak ada klaster sekolah. Kita sangat antisipasi soal itu,” jelasnya.
Bupati secara khusus sudah meminta kepada Disdikpora dan Dinas Kesehatan untuk memperketat pengawasan. Sebab kekhawatiran klaster PTM sekolah tetap ada.
Pengawasan dilakukan secara menyeluruh baik sebelum PTM, saat PTM dan sesudah PTM sekolah. Bupati menegaskan hal itu agar guru dan siswa tidak tertular atau menulari virus Corona ke orang lain.
“Sebelum PTM, saat PTM dan sesudah PTM di sekolah guru dan siswa tetap wajib protokol kesehatan meski sudah vaksin tetap harus protokol kesehatan,” lanjutnya.
Ia mengatakan sesuai laporan yang masuk dari dinas terkait belum ditemukan kasus klaster virus Corona PTM sekolah. Kondisi tersebut ditegaskan bupati tetap harus dipertahankan. Sebab hal itu berarti akan memperpanjang masa PTM sekolah berikutnya.
“Sekolah yang baru menggelar simulasi PTM harus lebih ketat lagi. Sebab mereka baru simulasi. Sedangkan sekolah yang sudah PTM tetap ketat pengawasan protokol kesehatan,” lanjutnya.
(Liputan : Ahmad Z)