SERGAP.CO.ID
KAB. AGAM, || Cara terbaik menghadapi penularan virus adalah dengan membangun herd immunity melalui vaksinasi Covid-19, disampaikan Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri, SH Dt. Parpatiah saat menghadiri wisuda lulusan Pendidikan Pelatihan Computer Terpadu (PPCT) Accenter Bougenville, Sabtu (25/9) di GOR Rang Agam.
Pantauan tim wartawan di lokasi, pelaksanaan wisuda angkatan ke 22 itu berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
Hanya wisudawan dan orang tua yang diperkenankan memasuki area pelaksanaan wisuda. Seluruh yang hadir tampak menggunakan masker dan menjaga jarak.
Disampaikan wabup, Juli 2021 merupakan guncangan terberat bagi Kabupaten Agam dalam hal penularan Covid-19. Bahkan Agam berada pada zona merah dan PPKM Level 4, lalu sempat level 3.
Namun beberapa waktu terakhir Agam mengalami kondisi cukup melegakan, dimana kasus terkonfirmasi Covid-19 mulai melandai dan angka kasus kesembuhan makin tinggi.
Dengan makin membaiknya kondisi Covid-19, baru-baru ini Kementerian Dalam Negeri menurunkan level PPKM di Agam, dari Level 3 menjadi Level 2.
“Meski kondisi saat ini mulai melandai, kita jangan lengah, kemungkinan serangan penularan Covid-19 gelombang tinggi bisa saja terjadi,” ujarnya.
Agar Agam benar-benar bisa masuk zona hijau penularan Covid-19, maka tidak ada jalan lain selain memperkuat herd immunity dengan menjalankan vaksinasi Covid-19.
Dijelaskan wabup, vaksinasi Covid-19 sangat aman untuk dilakukan. Menurutnya, kontroversi soal bahaya vaksin Covid-19 itu adalah berita hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Sekali lagi saya sampaikan, vaksinasi sangat aman, tidak ada dampak yang begitu membahayakan. Jangan percaya hoaks, hidup dan mati kita Allah lah yang menentukan,” terangnya.
Ditambahkan wabup, herd immunity akan baik jika 70 persen masyarakat Agam sudah melakukan vaksinasi Covid-19. Jika angka tersebut sudah terpenuhi, maka sektor yang terdampak Covid-19 akan membaik dengan sendirinya, karena semua aktivitas sudah bisa kembali dilakukan.
“Jika belum tercapai 70 persen, maka pandemi dan pembatasan aktivitas akan berlangsung lama, sehingga dampak di segala sektor, seperti ekonomi, pendidikan dan sebagainya masih terus berlanjut,” ujarnya.
(Zam)