SERGAP.CO.ID
KAB. MAJALENGKA, || Tepatnya di Desa Pasindangan Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka di salah satu blok Bojonggunem, sebanyak kurang lebih sepuluh orang warga di blok bojonggunem yang menerima bantuan UMKM sebesar 2.4 mengaku di pungut oleh Kadus dan Rt nya sebesar 2 juta, diduga sebelumnya sudah direncanakan.
Salah satu warga penerima UMKM Sunjaya mengaku, setelah uang di ambil dari Bank BRI sesampainya dirumah, kadus yang bernama hasan dari blok Bojonggunem datang bersama RT yang bernama engkus ke rumah rumah KPM dan meminta uang BPUM tersebut sebesar 2 juta, dengan dalih untuk dibagikan kepada warga yang tidak mendapatkan.
Saat kadus berusaha di komfirmasi oleh awak media melalui WhatsApp dan telpon seluler ,, tidak di jawab, bahkan kepala desa pun marah dan berusaha menghubungi kadus Hasan, namun tidak ditanggapi bahkan di telpon pun tidak mau mengangkat.
Lanjutnya Kades, pihak desa hanya membantu mengajukan terkait dengan adanya program baik itu UMKM maupun program lainnya. Saat pencairan kami tidak tahu selain itu tidak pernah mengadakan kumpulan untuk rencana pemotongan bantuan untuk dibagikan ke warga yang lain, sesuai intruksi presiden, selalu di ingatkan bahwa tidak di perbolehkan ada pemotongan seperakpun terkait bantuan sosial covid-19.” Terangnya.
Haji Caryo kepala Desa Pasindangan mengaku tidak tahu terkait pemotongan uang tersebut, dari awal sudah wanti wanti jangan sampai ada aparat desa yang terlibat pengambilan uang atau mengantar warga mengambil uang Banpres UMKM. Sementara Hj Caryo langsung menghubungi kesra dan mengatakan “ sama, pak Kesra tidak tahu menahu tentang pungutan uang dari BPUM tersebut. Ujarnya.
Namun, Kades Pasindangan Hj. Caryo akan membantu klarifikasi terkait informasi di duga pemotongan BPUM dan bantuan yang sudah di terima warga kepada kadus Hasan agar mempertanggung jawabkan tindakannya. “Tegas Kades.
Ditempat terpisah, Berbeda dengan keterangan Sonjaya yang mengatakan bahwa sebelumnya ada komitmen saat kumpulan di kantor Desa. Komitmen tersebut sebesar 20 persen untuk bagi – bagi ke yang lain. “ Tutur Sonjaya.
Hingga saat ini, para awak media belum mendapatkan jawaban dari pihak kadus Hasan sendiri yang diduga memotong bantuan BPUM tersebut.
Selain itu, dari informasi yang di himpun dari keterangn warga, menyebutkan pernah mendapatkan bantuan sebesar Rp 20.000 yang mana warga tidak tahu bantuan tersebut berasal dari mana.
(Dian)