Suplai Vaksin Covid-19 dari Pemerintah Pusat Harus Jelas dan Terukur

Caption : Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan melakukan peninjauan ke gedung penyimpanan stok vaksin Covid-19, di kantor Dinas Kesehatan Kota Bandung, Senin (19/4/2021).

SERGAP.CO.ID

KOTA BANDUNG, – Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan melakukan kunjungan lapangan dengan meninjau ketersediaan Vaksin Covid-19, di area Kantor Dinas Kesehatan Kota Bandung, Senin (19/4/2021).

Bacaan Lainnya

Dalam kunjungan itu, Tedy berkesempatan memeriksa gedung khusus dengan fasilitas standar tinggi, yang dilengkapi keamanan, area sterilisasi, dan suhu ruangan yang diatur. Dalam satu ruangan khusus, terdapat 6 lemari pendingin penjaga suhu vaksin Covid-19.

Masing-masing lemari pendingin memiliki kapasitas isi 4.500 vial vaksin. Dengan total 6 lemari penyimpanan yang dimiliki, terdapat 270.000 vial vaksin yang bisa disimpan dengan suhu hasil atur.

Setiap sumber listrik di lemari pendingin pun dilengkapi stabilizer untuk menjaga daya listrik stabil dan tak mengganggu sistem elektrikal penyimpanan vaksin Covid-19.

Tedy mengatakan, distribusi vaksin sesuai target ke sejumlah puskesmas telah dijalankan dengan baik.

“Kita mengapresiasi kinerja Dinkes dan seluruh pihak yang bertugas, termasuk relawan. Dari pusat penyimpanan di gedung ini sudah terdistribusi ke puskesmas. Dan stok di puskesmas pun bisa terjaga,” tuturnya.

Akan tetapi, Tedy menambahkan, kendala muncul dalam beberapa hari belakangan. Pasokan vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan untuk Kota Bandung belum menemukan kejelasan kabarnya.

“Kita memohon kepastian ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat. Teman-teman yang bertugas di daerah ini membutuhkan kepastian, termasuk soal waktu pengiriman vaksin selanjutnya agar jadwal dan pengaturan distribusi pemberian dua tahap dosis di Kota Bandung bisa berjalan lancar,” ujar Tedy.

Di tengah kepastian lanjutan suplai dari pusat yang belum menemui titik terang, lalu lintas distribusi vaksin dari gudang penyimpanan yang biasanya sibuk kini mulai melandai.

Dinkes Kota Bandung memperketat jalur distribusi untuk memenuhi target terdekat yakni lansia dan lingkungan tenaga kependidikan.

“Terkait data warga Bandung lansia yang divaksin bersama BUMN di Eldorado 6 April hingga 6 Juni agar aktif berkoordinasi dengan dinkes agar informasi herd immunity bisa diperhitungkan Dinkes Kota Bandung. Koordinasi dan sinergi ini penting, terutama dengan provinsi agar distribusi penerima vaksin ini jelas,” ujarnya.

Tedy juga mengimbau para pedagang di pasar, khususnya lansia untuk segera mengikuti program vaksinasi supaya bisa kembali beraktivitas perekonomian di Kota Bandung. Ia mengingatkan bahwa pencegahan penyebaran Covid-19 tidak hanya berpangku pada vaksinasi, melainkan tetap harus dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) 5 M menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.

(Depe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.